Perajin peti mati di Wirun, Mojolaban, Sukoharjo mengaku kewalahan memenuhi pesanan yang melonjak 500% dari beberapa rumah sakit rujukan Covid-19. Permintaan ini membuat perajin memproduksi yang biasanya hanya 10 peti sekarang menjadi 50 peti/hari.
Ditambah sulitnya mencari bahan baku dan harga bahan baku yang mengikuti naik membuat perajin peti mati semakin kewalahan.
Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren
Peti mati yang dibuat perajin ini merupakan pesanan rumah sakit untuk memfasilitasi pemakaman warga dengan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.