SOLOPOS.COM - Cuplikan adegan film pendek Sugeng yang syuting di lingkungan sekitar SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen. (Istimewa-dok. SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Sugeng adalah seorang anak sekolah dasar (SD) yang putus sekolah lantaran sering diejek temannya. Bocah Kelas V SD itu malu karena sang ayah sering berjudi. Saat tak sekolah pun, Sugeng justru diajak sang ayah membantu berjudi.

Saat membantu sang ayah, Sugeng melihat sejumlah anak sebaya yang ceria. Diam-diam, ia mengikuti anak-anak yang berseragam sekolah itu hingga sampai ke SD Birrul Walidain Sragen. Sugeng melihat para guru menyapa para siswa dengan senyum dan ramah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hati Sugeng tergerak dan semangat sekolahnya tumbuh lagi. Ia ingin sekolah di SD itu. Ia menyampaikan keinginannya kepada orang tuanya. Dengan upaya ibunya yang bekerja menjahit, akhirnya Sugeng bisa sekolah di SD itu.

Baca juga: Lewat Wastafel & Hand Sanitizer Otomatis, SMP Birrul Walidain Sragen Kampanye Protokol Kesehatan

Sugeng diajari membaca Alquran, salat, doa-doa harian, dan seterusnya. Dalam perjalanan waktu, pun sang ayah bertaubat dan tak lagi berjudi. Demikian sekelumit kisah film pendek berjudul Sugeng yang diproduksi SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen pada 2021.

Film berdurasi 17 menit 50 detik itu dirilis dan tayang perdana pada Sabtu (3/7/2021) pukul 19.15 WIB. Belum ada 24 jam, film yang diunggah di Youtube itu sudah ditonton ribuan netizen.

“Barakallah, sukses buat peluncuran film pendeknya, semoga manfaat dan menginspirasi,” komentar salah satu netizen, Dwi Siti Nurhayati.

film pendek sugeng sragen
Tokoh utama Sugeng yang diperankan Andika Yudistira Karim. (Istimewa-dok SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen)

Banyak komentar lainnya yang mengapresiasi hasil produksi SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen itu. Pada Sabtu malam itu, hampir seluruh siswa SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen menonton film itu.

“Film itu mengandung pesan agar orang tua tak hanya menyerahkan pendidikan anak-anaknya ke sekolah. Orang tua harus andil dalam mendidik putra-putrinya saat di rumah. Orang tua harus menjadi contoh yang baik di rumah. Sebagus apa pun pendidikan di sekolah, jika di rumah tidak diimbangi dengan pendidikan orang tua maka hasilnya tak maksimal,” ujar Kepala SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen, Annas Sayyidina, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (2/7/2021).

Pembelajaran Edukatif

Annas menyampaikan lewat film itu pula sekolah ingin membuat model pembelajaran edukatif. Dia mengatakan di era digital perkembangan metode pembelajaran tidak hanya konvensional tetapi sudah harus menggunakan Internet, apalagi di masa pandemi Covid-19.

Dengan tayangan di Internet, kata dia, pesan moral bisa sampai ke peserta didik karena intensitas tatap muka dibatasi.

“Film ini dibuat selama dua hari dengan proses editing selama dua pekan. Tokoh utama Sugeng diperankan siswa Kelas VI Andika Yusdistira Karim. Selain itu ada enam anak SD sebagai pemeran pembantu. Para ustaz dan ustazah ikut menjadi pemeran, seperti Nia Puji Lestari sebagai Ibunya Sugeng, Anggita Setya sebagau Bu Bejo, saya sendiri sebagai Pak Lurah,” katanya.

Baca juga: Peringati Hari Guru, Ini Kejutan Siswa SMP Birrul Walidain untuk Para Guru Mereka

Latar pembuatan film berada di lingkungan sekolah. Saat shooting, anak-anak sempat harus mengulang adegan karena belum terbiasa. Annas mengatakan Andika dipilih sebagai tokoh utama karena pas dengan karakter Sugeng yang aktif.

“Sebelumnya kami sudah promosi dengan menayangkan thriller film di Youtube,” ujar Annas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya