SOLOPOS.COM - Foto tangkapan layas video pemukulan Kompol RW terhadap Bripda FZ di Polda RIau. (detik.com)

Solopos.com, PEKANBARU -- Aksi kekerasan antarsesama polisi terjadi di wilayah hukum Polda Riau. Seorang perwira berpangkat komisaris polisi (kompol) dengan inisial RW memukul brigadir polisi dua (Bripda) FZ hingga sempoyongan dan jatuh.

Peristiwa itu terjadi di Mapolda Riau pada Jumat (18/6/2021) malam. Bripda FZ menjadi petugas jaga saat itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Aksi pemukulan itu menjadi masalah setelah rekaman video dari kamera CCTV Mapolda Riau bocor dan tersebar di media sosial. Video itu pun viral.

Seperti dikutip dari detik.com, dalam video itu tampak Bripda FZ awalnya sempat berkomunikasi dengan supir dari Kompol RW. Tidak lama kemudian, bintara polisi itu menunjuk ke arah portal yang terbuka.

Kompol RW kemudian terlihat keluar dari mobil dinasnya. Kompol RW turun dan menemui Bripda FZ diikuti ajudannya, Brigadir TAQ. Perwira polisi itu tampak mengepalkan tangan kanan dan memukul wajah Bripda FZ. Pukulan itu membuat Bripda FZ sempoyongan dan terjatuh.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Jepara Melonjak, Ganjar: Saya Curiga Ada Varian Delta

Pemukulan diduga terjadi karena FZ tidak sopan terhadap tamu yang datang, yakni petugas Satpol PP.

Seusai pemukulan itu, Kompol RW dan Bripda FZ telah bertemu lagi. Kompol RW menjelaskan kehadiran Satpol PP dan dirinya ke Mapolda Riau malam itu melaksanakan perintah pimpinan untuk melaksanakan protokol kesehatan, penyekatan jalan, dan operasi yustisi.

RW disebut sempat menanyakan apakah FZ sakit hati atas tindakannya dan dijawab "tidak" oleh FZ. Selain itu, RW disebut meminta FZ membuktikan hal itu dengan melakukan push up. Meski tak sakit hati, FZ disebut tak bisa makan beberapa hari gara-gara dipukul.

Bocornya video itu kini tengah jadi sorotan Polda Riau. Mereka akan menyelidiki dan mencari siapa perekam video itu.

Baca Juga: Bupati Sragen Suntik "Paksa" 6 Perangkat Desa yang Emoh Divaksin

Cari Penyebar Video

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol. Sunarto, menyebut video yang beredar itu direkam dari video kamera CCTV Polda Riau. Dia mengatakan pengambilan gambar atau video dari CCTV Polda Riau itu adalah hal ilegal.

"Akses ilegal yang dilakukan dengan merekam video dari CCTV milik Polda Riau merupakan pelanggaran serta perbuatan melawan hukum. Ini sudah sejak awal kita lakukan penanganannya," kata Sunarto kepada wartawan, Selasa (22/6/2021).

Sunarto mengatakan pihaknya bakal mengusut perekam dan penyebar video itu. Menurutnya, penyebaran video secara ilegal merupakan perbuatan melanggar hukum.

"Kita sekarang fokus pada penyebaran video. Perbuatan melawan hukum, tidak bisa dilakukan secara bebas. Ini melanggar UU ITE," ucapnya.

Dia menyebut Polda Riau sudah menangani pemukulan tersebut secara internal setelah peristiwa terjadi. Pihak-pihak yang ada di dalam video dan mengetahui peristiwa, katanya, telah dipanggil untuk diperiksa.

"Jadi bagi anggota Polda Riau yang tidak bisa dan mampu memberikan pelayanan dengan secara baik, tentu ada sanksi menanti mereka," sambungnya.

Baca Juga: Ada 70 RT di Jateng Berstatus Zona Merah, Dinkes Sarankan Lockdown

Kronologi

Sementara itu, Kabid Propam Polda Riau Kombes Gatot Sujono, menjelaskan kronologi kejadian itu.

"Kompol RW ada di belakang mobil dinas Satpol PP Provinsi Riau. Setelah kendaraan melewati pintu masuk, Kompol RW melihat piket jaga dari Satker Samapta melakukan pemukulan tiang portal warna kuning di depan mobil dinas Kompol RW," kata Gatot, Senin (21/6/2021).

"Setelah kejadian Kompol RW bertemu Dir (Direktur) Samapta. Dijelaskan kronologi kejadian di ruang Dir Krimum jelang rapat," terang Gatot.

Setelah mendengarkan penjelasan Kompol RW, Dir Samapta Kombes Pol. Farid Zulkarnain disebut menyampaikan bahwa Bripda FZ sudah beberapa hari tak bisa makan. Hal itu diduga akibat pukulan dari Kompol RW di bagian wajah.

"Dir Samapta menyampaikan anggotanya sudah beberapa hari tak bisa makan akibat pemukulan yang dilakukan oleh Kompol RW," jelas Gatot.

Baca Juga: Banyak yang Dirawat di Luar Daerah Jadi Alasan BOR Tempat Tidur Isolasi Covid-19 Karanganyar Rendah



Selain itu, Farid disebut meminta Bripda FZ melakukan rontgen. Sedangkan Kompol RW langsung meminta maaf kepada Dir Samapta sebagai pimpinan Bripda FZ.

Kompol RW dan Bripda FZ sudah diperiksa Bidang Propam Polda Riau. Keduanya disebut sudah mengakui perbuatan masing-masing. Insiden pemukulan yang dilakukan Kompol RW kepada Bripda FZ ini juga ditelusuri oleh Propam Polda Riau. Kompol RW dan Bripda FZ juga diperiksa. Pemeriksaan dilakukan untuk melihat jenis pelanggaran.

"Saat ini masih diperiksa, jadi keputusan sanksi atau apakah ada pelanggarannya belum diputuskan. Keduanya sudah kita periksa," sebut Gatot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya