SOLOPOS.COM - Kondisi bagian dalam rumah Supardi, warga Tegalmulyo, Tegalombo, Kalijambe, berantakan, Kamis (24/4/2014) lantaran diobrak-abrik ratusan pesilat, Rabu (23/4/2014) malam. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. (JIBI/Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SRAGEN--Situasi Dusun Tegalmulyo RT 002/RW 001 Desa Tegalombo, Kalijambe, Sragen, masih mencekam pada Kamis (24/4/2014) malam pascainsiden perusakan rumah warga setempat.

Informasi yang dihimpun solopos.com, Jumat (25/4/2014), lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu rumah warga masih dipadamkan pada Kamis malam. Anak-anak dan ibu rumah tangga berdiam diri di dalam rumah, sedangkan kaum laki-laki berkumpul di persimpangan-persimpangan jalan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi tersebut dikonfirmasi Kasi Trantib Kecamatan Kalijambe, Agus Subagyo. Menurut dia, warga Tegalmulyo masih khawatir terjadi serangan susulan dari sekelompok pesilat. “Pantauan saya, situasi Tegalmulyo masih mencekam pada Kamis malam,” terang dia.

Agus menjelaskan, pada Kamis malam dirinya bersama jajaran musyawarah pimpinan Kecamatan (Muspika) Kalijambe melakukan patroli di wilayah Tegalombo. Patroli dilakukan bersama pengurus ranting Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Kecamatan Kalijambe.

Namun situasi berbeda terjadi pada Jumat siang. Menurut dia, warga Tegalmulyo melakukan aktivitas seperti biasa. Tidak ada kerumunan warga di sekitar lokasi kejadian. Polisi dari Polsek Kalijambe sesekali melakukan patroli di wilayah Tegalombo dekat rumah korban.

Di sisi lain, Agus menerangkan, aksi perusakan rumah sempat membuat pemilik rumah, Sutini, 42, jatuh sakit. Ibunda dari Wawan, pemuda yang terlibat perseteruan dengan eks teman sekolah menengah pertama (SMP)-nya, dilarikan ke RSUD Gemolong pada Kamis malam.

“Tapi kondisi yang bersangkutan kini sudah membaik. Sebelumnya Sutini shock dengan kejadian perusakan rumah yang dilakukan ratusan pesilat,” tutur Agus. Dia mengimbau masyarakat tetap tenang. Muspika Kalijambe, dia menjelaskan, terus mengupayakan penciptaan situasi aman.

Terpisah, Kades Tegalombo, Saryono, mengakui pada Kamis malam warga masih mematikan lampu-lampu penerangan jalan dan rumah. Namun saat itu dia meminta warga supaya menyalakan kembali lampu dan mengimbau warga supaya tidak usah takut.
Di sisi lain, pada Jumat pagi warga bergotong royong memperbaiki rumah Supardi yang rusak. Menurut Saryono, pada Jumat malam rumah tersebut sudah bisa ditempati kembali oleh Supardi dan keluarganya. “Malam ini [tadi malam] sudah bisa ditinggali lagi,” terang dia.

Saryono menjelaskan, hingga Jumat siang, empat anggota keluarga korban sudah pulang ke Tegalmulyo. Mereka siap menempati kembali rumah yang terletak di sebelah barat Lapangan Tegalombo tersebut. “Tapi untuk Wawan hingga kini [Jumat] belum terlihat,” imbuh dia.

Diberitakan Solopos edisi Jumat (25/4), ratusan pesilat merusak rumah Supardi, warga Tegalmulyo, Tegalombo, Kalijambe, pada Rabu (23/4) malam. Aksi tersebut dipicu perseteruan antara Wawan (anak Supardi) dengan Agus, pemuda asal Ngebung, Kalijambe.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya