SOLOPOS.COM - Pondok Pesantren Al-Ibanah di Lingkungan Dangkrang RT 001/RW 005 Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Purwantoro, Wonogiri, yang sempat dirusak sekelompok orang, Sabtu (11/5/2013) malam. (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

 Pondok Pesantren Al-Ibanah di Lingkungan Dangkrang RT 001/RW 005 Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Purwantoro, Wonogiri, yang sempat dirusak sekelompok orang, Sabtu (11/5/2013) malam. (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

Pondok Pesantren Al-Ibanah di Lingkungan Dangkrang RT 001/RW 005 Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Purwantoro, Wonogiri, yang sempat dirusak sekelompok orang, Sabtu (11/5/2013) malam. (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

WONOGIRI – Polres Wonogiri masih memeriksa saksi-saksi terkait penyebab perusakan Pondok Pesantren Al-Ibanah di wilayah Kecamatan Purwantoro beberapa waktu lalu. Di sisi lain, sudah sepekan ini pondok pesantren tersebut ditutup.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolres Wonogiri, AKBP Tanti Septiyani, menyatakan telah memeriksa saksi-saksi untuk kali kedua pada Jumat (17/5/2013). Sedangkan pemeriksaan saksi-saksi untuk kali pertama, dilakukan pada Minggu (12/5/2013). “Saksi-saksi untuk mengetahui penyebab pengerusakan pondok itu cukup banyak, sehingga tidak bisa cepat. Jadi, pemeriksaannya kami lakukan bertahap selama dua kali,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (19/5/2013).

Tanti juga menyatakan telah mengorek keterangan dari Khairunnisa, 13, seorang santriwati pondok yang mengatakan dianiaya oleh ustadzahnya sehingga ia kabur dari pondok. Hasil dari pemeriksaan itu, menurut Tanti, pernyataan Khairunnisa itu bohong. “Anak itu [Khairunnisa], sudah mengaku yang sebenarnya dan ia memang berkata bohong. Ia bukan dianiaya gurunya, tetapi oleh salah satu seniornya,” ujarnya.

Setelah pemeriksaan saksi-saksi tersebut selesai, pihaknya akan mengumumkan hasilnya kepada masyarakat. Kasus itu tidak dilanjutkan ke proses hukum karena tidak laporan secara tertulis dari pihak pondok. “Dari pondok, tidak ada laporan secara resmi sehingga kami tidak melanjutkan ke proses hukum. Kalau pun dilanjutkan, kami juga memerlukan bukti-bukti lain untuk memperkuat laporan. Jadi, sesuai keinginan masyarakat, kami akan menjelaskan keterangan yang kami peroleh di lapangan,” imbuhnya.

Terpisah, Camat Purwantoro Khamid Wijaya, menyatakan tetap memantau kondisi pondok. “Walaupun saat ini pondok masih diberhentikan kegiatannya sementara waktu, kami tetap memantau kondisinya. Tapi, sampai saat ini, sudah aman dan tidak ada warga yang protes,” katanya kepada Solopos.com. Pihaknya juga masih menunggu hasil pemeriksaan saksi-saksi dari Polres Wonogiri. Nantinya, semua hasil pemeriksaan dari kepolisian akan diberikan kepada muspika untuk dibicarakan bersama warga dan pengasuh pondok.

Diberitakan sebelumnya, ratusan orang mengamuk di Pondok Pesantren Al-Ibanah di Lingkungan Dangkrang RT 001/RW 005 Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Purwantoro, Sabtu (11/5/2013) malam. Bangunan pondok tersebut dilempari dengan batu hingga merusak genting, kaca, dan beberapa bagian dinding. Mereka menduga telah terjadi penganiyaan terhadap salah seorang santriwati yang bernama Khairunnisa, 13. Muspika bersama pengasuh pondok sepakat menutup kegiatan pondok tersebut untuk sementara waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya