SOLOPOS.COM - Makam Kanjeng Pangeran Puruboyo I di komplek Masjid Sulthoni, Wotgaleh, Sendangtirto, Berbah Sleman. (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Harianjogja.com, SLEMAN- Pelaku perusakan makam Kanjeng Pangeran Puruboyo I di komplek Masjid Sulthoni, Wotgaleh, Sendangtirto, Berbah Sleman mengalami depresi akibat putus cinta.

Pelaku yang diidentifikasi berinisial TK, 38, warga Kelurahan Purbayan, Kotagede, Jogja dalam aksinya bertindak seperti peziarah lainnya termasuk memasukkan infaq.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat akan pulang, ia menggulingkan nisan. Kapolres Sleman AKBP Ihsan Amin menuturkan pelaku tersebut mengalami depresi akibat putus cinta.

Setelah mengalami depresi, TK lebih kerap berkunjung ke sejumlah kuburan untuk melakukan ziarah.

“Informasinya memang seperti itu [bahwa pelaku depresi karena cinta],” terang Ihsan, Senin (9/12/2013).

Ihsan menambahkan TK memang susah diajak untuk berkomunikasi. Ia lebih banyak kerap melamun dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, karena depresi TK tercatat sebagai pasien di Rumah Sakit Puri Nirmala. Hal itu diperkuat dengan keterangan medis berupa dua lembar resep obat khusus pasien depresi.

Ihsan menegaskan setelah diperiksa kepolisian, TK kemudian dilepas karena persoalan medis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya