SOLOPOS.COM - Ilustrasi perusakan (Dok/JIBI)

Perusakan Klaten menimpa dua mobil dinas yang digunakan Staf Ahli Bupati Sunardi.

Solopos.com, KLATEN – Dua mobil yang digunakan oleh Staf Ahli Bidang Pembangunan Setda Klaten sekaligus Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Klaten, Sunardi, dirusak tetangganya sendiri. Pelaku diduga mengalami depresi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dua mobil Toyota Avanza yang dirusak yakni mobil dinas milik pemkab serta PGRI Klaten. Kaca bagian belakang mobil dinas milik pemkab pecah. Selain itu, kerusakan juga terjadi pada bagian spion mobil.

Sementara, mobil dinas dari PGRI rusak lebih parah pada kaca bagian belakang, bodi mobil, dan kedua spion.

Ekspedisi Mudik 2024

Informasi yang dihimpun, aksi perusakan terjadi Kamis (15/10/2015) sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu, kedua mobil terparkir di kawasan rumah Sunardi di Dukuh Sendang, Desa Ngerangan, Bayat.

Tiba-tiba, tetangga korban bernama Sidik, 32, yang tinggal diseberang rumah korban mendatangi dan merusak kedua mobil tersebut.

Istri Sunardi, Trismiyati, mengungkapkan saat perusakan terjadi seluruh anggota keluarga berada di rumah. “Tiba-tiba terdengar suara keras. Setelah dicek ternyata Sidik memukuli mobil,” ujar dia.

Awalnya, pelaku merusak mobil PGRI dilanjutnya merusak mobil dinas dari pemkab. Sunardi yang mengetahui kejadian itu lantas mencoba mendatangi pelaku serta menenangkannya.

“Bapak sempat menanyakan salahku apa kepada pelaku. Tetapi, pelaku justru menjawab takono atimu dewe salahmu apa [silakan tanya hatimu sendiri salah kamu apa]. Selama kejadian saya juga tidak berani keluar,” ungkap dia.

Warga tak ada yang berani menangkap pelaku lantaran pelaku mengancam warga. Tak lama kemudian aparat kepolisian dari Polsek Bayat mendatangi lokasi.

Kapolsek Bayat, AKP Suyono, mengatakan pelaku perusakan sudah ditangkap dan langsung dibawa ke mapolres. Dari pengakuan tersangka, aksi perusakan dilakukan menggunakan batu.

Pelaku diketahui bekerja sebagai tenaga kontrak petugas penyuluh lapangan (PPL) Kecamatan Cawas.

“Diduga pelaku mengalami depresi sehingga melakukan tindakan tersebut. Dari Pak Nardi sendiri tidak mengetahui awal permasalahannya seperti apa,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya