Solo (solopos.com)-Industri atau perusahaan dalam negeri belum ada yang memiliki divisi market intelegent. Padahal divisi ini, menurut Wakil Ketua Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI), Taufik Mappaente, sangat penting untuk memantau kondisi pasar dan melihat posisi produk perusahaan tersebut di pasaran.
“Saya yakin, belum semua perusahaan di Indonesia ini memiliki market intelegent yang siap turun ke lapangan, melihat supermarket, melihat harga produk pesaing, harga suplier, dan bagaimana posisinya terhadap produk impor sejenis. Market intelegent ini penting untuk mengetahui apakah persaingan produk kita di pasaran masih sehat,” kata Taufik, saat ditemui wartawan, di sela-sela Sosialisasi Safeguard kepada anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Soloraya, di Solo Paragon, Kamis (29/9/2011).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Ia mengatakan, banyak memantau kinerja perusahaan yang satu atau dua tahun mungkin masih tumbuh positif. “Tapi, setelah itu tiba-tiba ada pemutusan hubungan kerja (PHK), ternyata produk yang dimiliki perusahaan itu sudah tidak bisa lagi bersaing di pasaran.”
(haw)