SOLOPOS.COM - Aktivitas Perusahaan Perkebunan Serat Mento Toelakan di Wonogiri. (Istimewa/Arsip Digital Universitas Leiden)

Solopos.com, WONOGIRI -- Perusahaan perkebunan serat terbesar dan terbaik pada masa Hindia Belanda berada di Kabupaten Wonogiri. Sejumlah peninggalan sejarah perusahaan itu masih ada sampai saat ini.

Dulu perusahaan itu dikenal dengan sebutan Cuultur-Maatschappij Mento Toelakan atau _Onderneming_ Mento Toelakan. Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi Perusahaan Perkebunan Mento Toelakan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kini nama Mento Toelakan menjadi nama dua dusun yang berbeda, yakni Mento dan Tulakan. Kedua dusun itu berada di Desa Wonoharjo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri.

Baca Juga: Asyik, Wisata Kuliner Pasar Doplang Wonogiri Mulai Buka

Ekspedisi Mudik 2024

Sedangkan kawasan perkebunan perusahaan saat ini tersebar menjadi beberapa desa di Sukoharjo, Karanganyar dan Wonogiri. Namun sebagian besar berada di Wonogiri.

perusahaan perkebunan wonogiri serat
Kebun milik perusahaan perkebunan serat terbesar dan terbaik pada masa Hindia Belanda di Wonogiri. (Istimewa/Arsip Digital Universitas Leiden)

Fakta-fakta mengenai adanya perusahaan serat terbesar dan terbaik pada masa Hindia Belanda itu disampaikan Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Komisariat Wonogiri, Dennys Pradita, saat berbincang dengan Solopos.com, pekan lalu.

Koleksi Digital Universitas Leiden

Penelitian tentang perusahaan perkebunan dilakukan Dennys bersama anggota MSI Wonogiri. Penelitian diawali dengan mengumpulkan arsip Belanda yang tersimpan di delpher.nl dan koleksi digital Universitas Leiden.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Wonogiri Tambah 87 Orang dalam Sehari, Bupati: Masih Terkendali Kok!

MSI Wonogiri juga mengecek ke lokasi dan menemukan sejumlah peninggalan yang diyakini dulu digunakan untuk aktivitas perusahaan perkebunan serat tersebut. Selain itu, mereka mendatangi anak dari mandor perusahaan yang dulu bekerja di sana.

Dennys mengatakan Perusahaan Perkebunan Mento Toelakan menjadi sebuah perlawanan stigma Wonogiri sebagai kawasan yang tandus dan gersang. Hal itu dibuktikan dengan adanya kawasan perkebunan serat terbesar dan terbaik se-Hindia Belanda pada masa itu.

Menurut hasil penelitian Dennys dan rekan-rekannya, perusahaan itu berdiri pada 1897 dan berakhir pada akhir 1940-an ketika masa revolusi kemerdekaan. Ada pun luas perkebunan perusahaan itu sekitar 1.000 hektare.

Baca Juga: Duh, Muncul Klaster Covid-19 di Inspektorat dan Bappeda Litbang Wonogiri

Perusahaan milik swasta dari Belanda. Pemilik dan kepala kebun perusahaannya pun berganti-ganti. Di perkebunan itu, kata Dennys, ada tiga jenis tanaman serat. Ada serat Nanas atau dikenal dengan sebutan serat Konas, serat tumbuhan Rami dan serat Yute Jawa. Selain itu ada tumbuhan kapas dan kapuk.

Membuat Tali Tambang Kapal

"Pengolahannya itu daun tumbuhan diambil dan direndam di kolam. Kemudian dipintal atau digulung sebelum dibuat berbagai jenis produk. Serat yang bagus itu tingginya hingga dua meter," katanya saat ditemui di kawasan Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri.

Serat yang dihasilkan dari kebun itu berkarakter kuat sehingga digunakan juga untuk membuat tali tambang kapal, karung goni, benang, tas jaring, tempat tidur gantung, kabel, tikar, dan alat senam.

Baca Juga: Muncul Klaster Covid-19 di 2 Kecamatan, Hajatan Di Wonogiri Bakal Dilarang Lagi?

Dennys menuturkan tumbuhan yang ditanam di Kebun Mento Toelakan berasal dari Benua Amerika. Meski berada di pinggiran Wonogiri, tumbuhan itu cocok ditanam di sana dan menghasilkan olahan serat terbaik.

Tak mengherankan, pada saat itu perusahaan perkebunan di Wonogiri itu mendapatkan dua penghargaan yakni penghasil serat nanas dan serat yute jawa terbaik di Hindia Belanda pada 1911. Selain itu Mento Toelakan menjadi Pusat Pembibitan serat nanas dan Percobaan Traktor perkebunan (Fordson) pada abad ke-20.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya