SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Jakarta-
-Salah satu perusahaan Malaysia bernama Fima siap menggarap perkebunan kelapa sawit di Bone Sulawesi seluas 10.000 hektar. Fima juga menggandeng perusahaan-perusahaan lokal diantaranya Intim Group yang merupakan bagian Hadji Kalla Group.

Direktur Utama Intim Group Halim Kalla mengatakan setidaknya akan ada tiga pihak yang terlibat dalam investasi lahan kelapa sawit ini yaitu Fima, Intim Group, dan perusahaan sawit di Sumatera Utara (Medan) termasuk mengajak keterlibatan PTPN untuk penyediaan lahan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain membangun perkebunan sawit, pihaknya juga akan membangun pabrik pengolahan sawit menjadi CPO.

“Kita sudah Mou, realisasi nanti tahun depan,” kata Halim, Rabu (25/11).

Untuk tahap awal, kata Halim, setidaknya investasi yang dibutuhkan hanya kurang lebih Rp 80 miliar yang akan ditingkatkan sejalan dengan pembangunan pabrik pengolahan CPO berkapasitas 30 ton.

“Saya minta ada 3 kelompok, 40% dari Malaysia, 30% pihak lain, dan 30% kami (Intim Group),” katanya.

Halim yang juga Ketua Kadin komite Malaysia ini mengakui minat investor Malaysia berinvestasi kelapa sawit di Indonesia cukup besar.

Meskipun untuk sektor-sektor industri pengolahan (manufaktur), Malaysia kurang tertarik karena mereka lebih tertarik mengembangkan sektor manufaktur di dalam negerinya.

“Niat saya bagaimana memajukan wilayah Bone, memanfaatkan lahan yang tidak produktif diantaranya untuk kelapa sawit,” katanya.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya