SOLOPOS.COM - PT Gojek Indonesia menggandeng PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) membentuk perusahaan patungan atau joint venture (JV) ekosistem motor listrik bertajuk Electrum, Kamis (18/11/ 2021).

Solopos.com, SOLO — PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) dan Grup Gojek resmi mendirikan perusahaan patungan bernama PT Energi Kreasi Bersama (EKB). PT EKB akan bergerak di sektor kendaraan listrik.

Bahkan, PT EKB siap mengucurkan investasi hingga Rp17 triliun selama lima tahun ke depan untuk pengembangan kendaraan listrik. Seperti diketahui, sebagian saham PT TBS Energi Utama Tbk. dimiliki Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Berdasarkan keterbukaan informasi Jumat (10/12/2021) malam, kedua pihak resmi mendirikan sebuah entitas baru yang diberi nama PT EKB. EKB disahkan Ditjen AHU Kemenkumham per Kamis (9/12). Perusahaan ini akan berkantor di Treasury Tower, SCBD Jakarta Pusat.

Baca Juga: Tunggu Kolaborasi Inka – BUMN Tambang Batu Bara Bikin Kendaraan Listrik

Ekspedisi Mudik 2024

Direktur Utama TOBA Dicky Yordan menjelaskan PT TBS Energi Utama Tbk. berpartisipasi dalam kepemilikan EKB lewat salah satu anak, yakni PT Karya Baru TBS atau Batu Hitam Perkasa. Sedangkan Gojek berinvestasi di perusahaan kendaraan listrik ini lewat perusahaan bernama PT Rekan Anak Bangsa.

“Modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor PT Energi Kreasi Bersama adalah Rp71,75 miliar,” imbuh Dicky, sebagaimana dikutip dari Bisnis.com.

Belum ada penjelasan lebih lanjut terkait berapa persen porsi kepemilikan TOBA maupun Gojek di EKB. Yang jelas, sebagaimana telah direncanakan sebelumnya, Dicky berkata pendirian perusahaan ini adalah untuk ekspansi ke lini bisnis kendaraan listrik.

Baca Juga: Penggalangan Dana Pra-IPO, GoTo Himpun Rp18,56 Triliun dari Investor

“PT Energi Kreasi Bersama didirikan dengan maksud dan tujuan perusahaan untuk bergerak dalam bidang perakitan sepeda motor, perdagangan sepeda motor, reparasi dan perawatan sepeda motor, pembiayaan sepeda motor, perakitan baterai untuk kendaraan bermotor, dan penyedia stasiun penukaran baterai kendaraan listrik,” kata dia.

Langkah ini diklaim Dicky sebagai penegasan PT TBS Energi Utama Tbk. atas upayanya menjadi emiten energi yang lebih peduli terhadap lingkungan.

Sebelumnya, Wakil Direktur Utama TBS Energi Utama Pandu Patria Sjahrir mengungkapkan untuk tahap pertama, pihaknya telah menginvestasikan US$10 juta dolar untuk membangun ekosistem dan industri kendaraan listrik.

Baca Juga: Bos Baru PLN Enggan Komentari Akuisisi Perusahaan Kendaraan Listrik

“Komitmen awal kami, kita akan menanamkan US$10 juta, tapi dalam waktu 5 tahun ke depan kita akan investasi lebih dari US$1 miliar berbarengan untuk membangun industri ini,” ujar Pandu dalam Konferensi Pers Kolaborasi Strategis Ekosistem Kendaraan Listrik Gojek dan TBS Energi Utama di Jakarta, Kamis, (18/11/2021), sebagaimana dikutip dari Bisnis.com.

Pandu menuturkan jumlah investasi TOBA dan Gojek yang mencapai sekitar Rp16 triliun-Rp17 triliun selama lima ke depan itu, akan digunakan untuk pembangunan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir.

Investasi tersebut diharapkan akan membantu Pemerintah Indonesia untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik pada tahun 2030.

Baca Juga: Ketika 28% Gajimu Mengalir ke Ekosistem Gojek

“Jadi, kita juga akan bangun manufaktur mulai dari pembuatan motor listriknya, teknologi pembuatan baterainya, infrastruktur swap baterai atau charging station-nya, serta investasi pembiayaan kendaraan listrik, kita akan bangun dari hulu ke hilir,” terangnya.

Sementara itu, Co-Founder dan CEO Gojek, Kevin Aluwi mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mengakomodasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, dengan membentuk Electrum melalui kolaborasi dengan TBS Energi Utama.

“Kami berharap upaya ini dapat mewujudkan lingkungan yang lebih baik dan berkontribusi kepada penanggulangan perubahan iklim di Indonesia. Kendaraan listrik merupakan masa depan bagi sektor transportasi dan kami memastikan hal tersebut dapat terwujud lebih cepat melalui kolaborasi ini,” ungkapnya.

Kevin membeberkan nantinya ekosistem ini akan mengubah seluruh opsi-opsi layanan perusahaannya menjadi menggunakan kendaraan listrik. Ia menambahkan, pihaknya bahkan sudah memiliki roadmap untuk penggunaan kendaraan listrik 100 persen pada tahun 2030.

Baca Juga: INKA Siapkan Bus Listrik, Harga Tiga Kali Lipat Bus Solar

“Kami ingin teknologi kendaraan listrik yang mudah diakses. Ekosistem Gojek dan TBS ini, bisa bermanfaat bagi masyarakat sekaligus mengurangi emisi,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya