SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"><strong>Solopos.com, KLATEN &ndash;</strong> Perusahaan asal Korea berencana mendirikan <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20160301/493/696169/konveksi-klaten-tenaga-terampil-hengkang-ke-pabrik-pengusaha-konveksi-klaten-merana" title="KONVEKSI KLATEN : Tenaga Terampil Hengkang ke Pabrik, Pengusaha Konveksi Klaten Merana">pabrik</a> di Klaten. Perusahaan yang bergerak di bidang produksi sarung tangan itu bakal mendirikan pabrik di wilayah Kecamatan Pedan.</span></span></p><p><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Kabid Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Klaten, Purwanto Agus Raharjo, mengatakan perwakilan perusahaan tersebut sudah mendatangi DPMPTSP sebelum Ramadan lalu untuk menyampaikan minat mendirikan perusahaan di Klaten. Saat ini, perwakilan perusahaan masih mengurus perizinan.</span></span></p><p>&ldquo;<span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Masih tahapan pengajuan izin seperti izin prinsip, IMB, dan sebagainya. Lokasi yang bakal dibangun pabrik berada di sekitar gardu listrik PLN wilayah Pedan,&rdquo; jelas Agus saat berbincang dengan </span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"><i>Solopos.com</i></span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">, Selasa (28/8/</span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">2018</span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">).</span></span></p><p><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Agus menjelaskan perusahaan asing yang berencana mendirikan pabrik di Pedan tersebut merupakan salah satu perusahaan yang pernah menyatakan minat menanamkan investasi di Klaten saat digelar </span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"><i>Central Java Investment Business Forum</i></span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"> (CJIBF) di Solo 2017 lalu. Soal nilai investasi, ia memperkirakan mencapai Rp55 miliar. </span></span></p><p><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Sementara itu, total realisasi investasi di Klaten hingga triwulan I 2018 sebesar Rp98,2 miliar. Nilai realisasi itu terdiri dari penanaman modal asing senilai 79,2 US Dollar atau Rp1,12 miliar dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai Rp97 miliar.</span></span></p><p><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Agus menuturkan rata-rata perusahaan yang menanamkan modal di Klaten bergerak di bidang <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20150127/493/571544/perizinan-usaha-satpol-pp-segel-pabrik-garmen-di-kalikotes" title="PERIZINAN USAHA : Satpol PP Segel Pabrik Garmen di Kalikotes">garmen</a>. Hal itu menyusul relokasi pabrik tekstil dan garmen dari Jabodetabek ke Jawa Tengah (Jateng).</span></span></p><p>&ldquo;<span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Dari sisi nilai upah di Klaten lebih murah dibanding di Jabodetabek. Kecenderungannya di Klaten tidak mendirikan bangunan baru tetapi menyewa bangunan perusahaan yang sudah ada, lebih hemat. Kebanyakan memang berada di wilayah Kecamatan Ceper,&rdquo; kata Agus.</span></span></p><p><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Terkait potensi penanaman modal di Klaten, Agus mengatakan sulit diprediksi. Apalagi, penanaman modal di Klaten hingga kini masih terkendala lahan. Persoalan lahan selama ini dinilai dilematis. Di satu sisi, Klaten sudah ditetapkan menjadi lumbung padi nasional hingga ada puluhan ribu hektare (ha) sawah yang ditetapkan menjadi sawah lestari.</span></span></p><p>&ldquo;<span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Kami sudah sampaikan ke pemerintah provinsi yang menjadi persoalan kami itu pada lahan. Terbatasnya lahan untuk mendirikan perusahaan menjadikan harganya mahal. Kami juga tidak bisa membuat kawasan ekonomi khusus,&rdquo; jelas dia.</span></span></p><p><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Plt. Kepala DPMPTSP Klaten, Surti Hartini, juga menjelaskan dari tahun ke tahun realisasi <a href="http://news.solopos.com/read/20171125/496/871659/investasi-rp2-triliun-masuk-soloraya-sragen-paling-diminati" title="Investasi Rp2 Triliun Masuk Soloraya, Sragen Paling Diminati">investasi</a> di Klaten susah diprediksi. &ldquo;Untuk upaya mendongkrak nilai investasi selama ini kami terus promosi. Selain itu, proses perizinan sekarang juga lebih mudah. Daftar ulang izin gangguan sudah tidak ada,&rdquo; kata Surti saat ditemui </span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"><i>Solopos.com</i></span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"> beberapa waktu lalu.</span></span></p>

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya