SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi Bendung Sembayat (Jasatirta1.co.id)

Solopos.com, MALANG — Perum Jasa Tirta (PJT) I sebagai salah satu BUMN pengelola sumber daya air (SDA) siap mengembangkan bisnisnya di 2022. PJT I siap mengembangkan bisnis dari sektor air dan non air.

Apalagi dengan dua orang direksi baru, yakni Direktur Operasional, Milfan Rantawi dan Direktur Keuangan, Pengelolaan Sumber Daya, dan Manajemen Risiko, Mukhamad Taufiq.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Utama PJT I, Raymond Valiant Ruritan mengatakan, target pengembangan bisnis menjadi salah satu rencana perusahaan setelah masuk dalam klastering BUMN. “Kami berupaya memberikan kontribusi kepada negara melalui klastering BUMN. Dua orang direksi baru punya kemampuan di bidang pengembangan usaha. Usaha rutin tetap diupayakan lebih baik lagi di tahun ini,” kata Raymond, Jumat (21/1/2022).

Ia menjelaskan, melalui klastering BUMN maka PJT I dan PJT II masuk dalam satu klaster di bawah PT Danareksa yang akan memberikan fasilitasi dan investasi pengembangan perusahaan. “2022 ini akan bekerja sama dengan sub klaster keairan seperti dengan PJT II dan BUMN lain. Kita bersama memiliki KPI (Key Performance Indikator) sebagai BUMN pengelola SDA,” jelasnya.

Baca juga: Kabar Baik! Pemkot Madiun Gratiskan Penyambungan Baru PDAM

Untuk bisnis air, PJT I akan melakukan pengembangan tiga SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum). Pertama di Lamongan dengan mengembangkan SPAM Sekaran untuk tambahan 3.000 sambungan rumah baru. Kedua, SPAM Karangbinangun di Lamongan menyusul kesepakatan dengan Bupati Lamongan. Ketiga, rencana pembangunan SPAM di Kota Malang melalui kerjasama dengan Pemkot Malang.

“Untuk bisnis air bersih kami akan lebih progresif dengan Danareksa untuk bisa mengembangkan dan investasi untuk air minum. Jadi harapannya, BUMN semacam kita ini bisa lebih berperan mengcover air untuk masyarakat yang belum terjangkau PDAM,” tuturnya.

Dari sektor bisnis non air, PJT I melalui anak perusahaan PT Jasa Tirta Energi (JTE) juga mulai mengagresifkan rencana pembangunan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya). “Tahun ini JTE masuk lebih agresif untuk PLTS. Memang regulasi sangat banyak dan cukup kompleks tapi tetap bisa dinavigasi,” ungkapnya.

Baca juga: Ini Startegi Pemkab Ponorogo Atasi Masalah Sampah

Untuk pembangunan PLTS rencananya akan dibangun secara terapung di bendungan yang dikelola PJT I. Pilot project PLTS disiapkan di tiga lokasi bendungan. Pertama di Bendungan Wonogiri Jawa Tengah yang telah masuk RUPTL (rencana usaha penyediaan tenaga listrik) oleh PT PLN. “Semoga PLTS di Bendungan Wonogiri bisa ikut berkembang dalam prosesnya dengan PLN,” harapnya.

Kedua yakni rencana pembangunan PLTS di Bendung Kedungombo, Grobogan, Jawa Tengah. Ketiga yakni rencana pembangunan PLTS di Bendungan Sutami, Kab Malang.

Saat ini PJT I juga menargetkan penyelesaian pembangunan Laboratorium Kualitas Air di Parapat, Sumatera Utara. “Lab Parapat ini awalnya bisa selesai 2021. Karena dekat dengan bangunan cagar budaya, maka proses pembangunannya tidak boleh menggunakan alat berat. Saat ini sudah masuk tahap pembangunan konstruksi, semuanya harus terlaksana lebih hati-hati. Sudah 30 persen per akhir 2021. Nanti akan kita akselerasikan lagi dan ditargetkan selesai pertengahan 2022,” pungkasnya.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya