Perusahaan Baru di Karanganyar Ini Siapkan Rp2 Miliar Untuk Serap Gabah Petani

Solopos.com, KARANGANYAR — PT Mitra BUMDes Nusantara (PT MBN) bersama belasan desa yang tergabung dalam Perkumpulan Lawu Sejahtera Karanganyar mendirikan PT Mitra BUM Desa Bersama Karanganyar di Bumi Intanpari.

Akta pendirian PT itu ditandatangani pada Jumat (22/2/2019). PT Mitra BUM Desa Bersama Karanganyar bakal digelontor modal awal senilai Rp2 miliar guna menyerap gabah petani.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, salah satu tugas PT Mitra BUM Desa Bersama Karanganyar adalah menyerap gabah di cluster bisnis padi Gentungan, Mojogedang.

“PT ini [PT Mitra BUM Desa Bersama Karanganyar] menjadi anak perusahaan PT MBN. Keberadaan PT ini untuk peningkatan ekonomi desa. Semoga tujuan itu dapat tercapai. Modal yang disetor Rp2 miliar,” kata Direktur Keuangan dan Bisnis PT MBN, Wiyoto, kepada Solopos.com, Jumat.

Wiyoto mengatakan pendirian PT MBN ditujukan menjawab tantangan pembangunan desa dengan memaksimalkan berbagai potensi. Hal itu termasuk pertanian, perkebunan, perikanan, energi baru dan terbarukan, komoditas UMKM, dan potensi wisata.

PT MBN yang didirikan 4 April 2017 berkomitmen membangun anak perusahaan di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa di Tanah Air. “PT MBN [termasuk anak perusahaan] berperan sebagai agregator, off taker [penjaminan daya serap produksi pertanian], dan pelaksana supervisi operasional untuk BUM Desa,” katanya.

Guna mewujudkan peningkatan ekonomi desa melalui peran PT MBN, Wiyoto, mengatakan bakal turut memaksimalkan potensi di desa yang sudah ditunjuk sebagai pilot project cluster bisnis, yakni di Gentungan, Kecamatan Mojogedang.

Sawah di lokasi tersebut seluas 109,8 hektare dengan perincian sawah konvensional seluas 87,8 hektare dan sawah organik seluas 22 hektare. Di Gentungan masih dibutuhkan berbagai peralatan di bidang pertanian, seperti traktor, pompa air, dryer, gudang beras, ayakan beras, dan lain sebagainya. “Daerah lain yang menjadi pilot project ada di Ponorogo [Jatim],” katanya.