SOLOPOS.COM - Pengunjung melihat karya seni lukis pada Kampung Seni #4 2017 di Kampus II Institut Seni Indonesia (ISI), Mojosongo, Solo, Jumat (15/9). Pameran bertema Edu Fun Art tersebut digelar Jumat-Sabtu (15-16/9/2017). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Acara Kampung Seni #4 digelar di Basement Gedung Dekanat Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Jumat (15/9/2017) siang.

Solopos.com, SOLO--Basement Gedung Dekanat Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Solo mendadak ramai, Jumat (15/9/2017) siang. Deretan produk seni rupa berupa lukisan, sketsa, patung, dan batik dipajang berjajar di beberapa titik. Disusul puluhan mahasiswa yang bergantian berdatangan untuk menyaksikan pameran seni rupa dalam serangkaian acara Kampung Seni #4.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tak sekadar pameran, dalam bursa karya tersebut setiap perupa wajib memberi membandrol harga. Ada yang memberi harga rendah, tapi tak sedikit yang dihargai tinggi. Harga terendah berupa post card sekitar Rp3.000 sedangkan tertinggi karya kolase Ahmad Aji Pratama yang dibanderol Rp5 juta.

Salah satu peserta pameran Novi Oktaviani mengatakan ini kali pertama ia memberi harga pada hasil karyanya. Sempat ragu memberi harga, Novi, akhirnya memutuskan menjual karya tiga dimensi berjudul Mini Binding Book seharga Rp150.000. Angka tersebut menurut dia sebanding dengan tingkat kesulitan dan belanja pengeluarannya.

“Kadang kalau memberi harga agak ragu sih. Laku enggak ya karya ini? Tapi nggak papalah aku kasih harga segitu. Itu batas minimal harga karyaku,” kata dia, Jumat.

Koordinator Humas dan Publikasi Basnendar H, Jumat, mengatakan bursa karya baru kali pertama mereka gelar dalam event Kampung Seni #4. Sudah saatnya para perupa muda membei banderol harga untuk karya mereka. Hal ini untuk meningkatkan rasa percaya diri masing-masing seniman, sekaligus sarana edukasi bagi para penikmat pameran.

“Yang kita hargai di sini bukan semata-mata hasil karyanya yang sudah jadi. Tetapi proses kreatif para seniman yang perlu kita hargai. Selain itu juga agar perupanya selalu berusaha menampilkan yang terbaik. Kalau dibanderol harga seperti ini kan seharusnya mereka buatnya enggak asal-asalan,” kata dia.

Pameran ini merupakan serangkaian acara FSRD ISI, Kampung Seni #4 bertema Edu Fun Art. Selain pameran mereka juga menyelenggarakan fashion show, workshop, pentas musik, bazar industri kreatif, dan kegiatan lain yang mewakili potensi delapan Program Studi (Prodi) di FSRD ISI.

“Acara ini turut dimeriahkan alumni juga. Kami membuka spesial workshop pada hari terakhir dengan menghadirkan animator dari luar kampus ISI hari terakhir besok, Sabtu,” kata Ketua Panitia Kampung Seni #4, Chamzah Fredy P.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya