SOLOPOS.COM - Sukarelawan Pawartos mendistribusikan bantuan air bersih kepada warga Kragilan RW 015 yang sudah dua bulan terakhir kesulitan air bersih, Selasa (25/8/2020) sore. (Istimewa/Pawartos)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Makmur Sukoharjo membantah tudingan penyebab kekeringan di Kragilan, Pucangan, Kartasura, karena ada proyek sumur dalam beberapa waktu lalu.

Debit air sumur dalam yang dibangun di Dusun Patahan, Desa Kertonatan, Kecamatan Kartasura, juga sudah diturunkan dari 10 liter/detik menjadi lima liter/detik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pernyataan ini diungkapkan Kepala Bagian (Kabag) Hubungan Pelangganan Perumda Air Minum Tirta Makmur, Bambang Surat, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (24/8/2020).

Menjabat Ketua RT Saat Kasus Jagal Kartasura Terungkap 10 Tahun Lalu, Ini Kisah Mulyono

Bambang menjelaskan perihal pengurangan debit sumur dalam yang dituding sebagai penyebab kekeringan di Kragilan, Kartasura, itu.

Pada 2019, tim ahli dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) Jawa Tengah Wilayah Solo dan Perumda Air Minum Tirta Makmur telah mengecek sumur warga di Dusun Kragilan, Desa Pucangan.

Mengganti Jaringan Pipa

Pengecekan itu merupakan tindak lanjut mediasi antara perwakilan warga dengan Perumda air Minum Tirta Makmur yang difasilitasi forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam) Kartasura di Balai Desa Pucangan, Kartasura.

Pengacara Korban Tak Percaya Pelaku Pembunuhan Duwet Sukoharjo Hanya 1 Orang: Aneh dan Janggal!

“Rekomendasi DESDM Wilayah Solo debit air sumur dalam yang dibangun Perumda dikurangi lima liter/detik dari 10 liter/detik menjadi lima liter/detik. Kami juga telah mengganti jaringan pipa air lantaran pengurangan debit air,” kata dia.

Selain itu, kedalaman sumur dalam mencapai lebih dari 100 meter sehingga tak mungkin mengurangi debit air dan membuat sumur warga Kragilan, Kartasura, kekeringan.

Hal ini sudah diperhitungkan secara teknis oleh Perumda saat merencanakan proyek pembangunan sumur dalam. Selain sumur dalam, Perumda juga membangun sumur pantau yang digunakan untuk memantau debit air sumur lainnya.

Diyakini Punya Ilmu Kejawen, Ini Kisah-Kisah Aneh Yulianto Si Jagal Kartasura

“Jika penyebab sumur warga mengering karena sumur dalam yang dibangun Perumda pasti sumur pantau juga menyusut debit airnya. Padahal, kondisi sumur pantau tidak mengering,” ujar dia.

Di Sukoharjo, terdapat 21 sumur dalam yang tersebar di 11 kecamatan. Selama ini, tak ada persoalan kekeringan atau krisis air bersih di sekitar lokasi sumur dalam seperti di Kragilan, Kartasura.

Bahkan, Perumda menawarkan pemasangan jaringan air bersih kepada tanpa dipungut biaya alias gratis kepada warga Dusun Kragilan.

Gusti dan Sentana Dalem Keraton Solo Kunjungi Ayah Korban Pembunuhan Duwet Baki Sukoharjo

Perumda juga siap menyuplai bantuan air bersih jika ada permohonan dari pemerintah desa setempat yang diajukan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo.

Bantuan Air Bersih

Bmabang mengatakan selama ini belum ada laporan kekeringan maupun permohonan bantuan air bersih di Kragilan dari Pemerintah Desa Pucangan. "Misi kami juga menekankan pada pelayanan publik agar seluruh masyarakat bisa menikmati air bersih,” papar Bambang.

Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Administrasi Umum dan Keuangan PDAM Sukoharjo, Retno Wardani, mengatakan pengelolaan air bersih mengacu pada Pasal 33 ayat 3 UUD 1945.

10 Berita Terpopuler : Pijatan Maut Yulianto Si Jagal Kartasura

Artinya, pembangunan sumur dalam di Desa Kertonatan untuk memperluas jaringan pelanggan air bersih di wilayah Sukoharjo bagian utara.

Sebelumnya, ratusan keluarga di Dusun Kragilan, Desa Pucangan, Kartasura, mengalami krisis air bersih saat musim kemarau. Mereka mendapat bantuan air bersih dari komunitas Paguyuban Warga Kartosuro (Pawartos) pada beberapa hari lalu.

Warga setempat kesulitan mendapatkan air bersih sejak beroperasinya sumur dalam milik Perumda pada 2019. Jarak sumur dalam dengan wilayah Dusun Kragilan hanya 100 meter yang dibatasi Sungai Larangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya