SOLOPOS.COM - Ilustrasi rumah tak layak huni (JIBI/Harian Jogja/Solopos/Dok.)

Perumahan rakyat mendapat perhatian pemerintah Boyolali dengan menggelontorkan Rp7 miliar untuk perbaikan RTLH.

Solopos.com, BOYOLALI—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali menggelontorkan anggaran Rp7 miliar untuk program rehab rumah tidak layak huni (RTLH) tahun ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Anggaran tersebut akan digunakan untuk bantuan rehab sebanyak 1.000 rumah yang tersebar di 19 kecamatan. Dengan demikian, masing-masing RTLH akan mendapatkan bantuan senilai Rp7 juta.

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Bapermasdes) Boyolali, Susilo Hartono, melalui Kepala Bidang (Kabid) Sarana Prasana Desa Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna, Ari Yuwono, mengatakan pemberian bantuan RTLH akan disalurkan melalui transfer rekening ke
kelompok penerima bantuan RTLH.

Selanjutnya, kelompok membelanjakan bahan bangunan sesuai dengan rencana anggaran belanja (RAB). “Misalnya, ada rumah warga yang perlu merehab lantai dan dinding. Maka kelompok penerima bantuan RLTH akan membelanjakan semen dan pasir. Jika yang rusak adalah atap rumah, maka kelompok memakai uang bantuan itu untuk belanja genteng dan usuk,” kata Ari Yuwono, kepada Espos, belum lama ini.

Dana bantuan RTLH tidak diperbolehkan untuk belanja upah tukang dan belanja konsumsi. Upah buruh dan konsumsi buruh harus swadaya masyarakat sendiri. “Kami berharap gotong-royong dari masyarakat untuk mendukung program ini,” imbuh dia.

Menurut Ari Yuwono bantuan RLTH pada tahun 2016 mengalami peningkatan dari tahun 2015 lalu yang hanya senilai Rp5 miliar. Tahun lalu, dana RTLH Rp5 miliar hanya bisa memperbaiki 714 rumah.

Ari membeberkan kriteria penerima bantuan RTLH, yaitu rumah masih berlantai tanah, dinding masih berupa gedhek, atap ijuk, sanitasi masih menyatu dengan kandang hewan, rumah tidak berventilasi dan kriteria lain yang masuk kategori rumah tidak sehat alias tidak layak huni.

Bapermasdes akan melakukan verifikasi ke lapangan karena penerima bantuan RTLH adalah usulan dari desa. “Apakah yang diusulkan itu layak menerima bantuan atau tidak, serta adanya kesanggupan gotong royong dan swadaya masyarakat.”

Terhitung sejak 2010, Pemkab Boyolali telah memberikan bantuan kepada 9.450 RTLH. Berdasarkan data di Bapermasdes Boyolali, RTLH banyak dijumpai di wilayah Boyolali bagian utara seperti di Juwangi dan Wonosegoro. Sedangkan Sawit dan Banyudono adalah wilayah dengan angka RTLH cukup rendah karena pertanian subur dan mendapat irigasi teknis sehingga berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakatnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya