SOLOPOS.COM - Ilustrasi perumahan (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Perumahan bagi rakyat berpenghasilan rendah selama ini belum dijadikan lahan garap BNI Syariah.

Semarangpos.com, SEMARANG — Perumahan bagi rakyat berpenghasilan rendah selama ini belum dijadikan lahan garap BNI Syariah. Kini, BNI Syariah menjajaki kredit pemilikan rumah (KPR) untuk rumah sederhana dengan segmentasi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Memang kami belum masuk ke kelas FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan, tahun ini kami akan coba masuk ke sana,” kata Manager BNI Syariah Cabang Semarang A Pitra Ardiati di Semarang, Jumat (10/2/2017).

Dia mengatakan potensi dari pasar rumah sederhana di Semarang dan sekitarnya bisa mencapai 80% dari total pasar yang ada. Oleh karena itu, pihaknya merasa tertarik untuk menjajaki pasar tersebut.

“Sudah ada sinyal dari direksi kami, kami akan coba masuk ke sana. Kalau di tahun ini bisa mengerjakan FLPP syukur-syukur di semester pertama, kami optimistis bisa sharing cukup banyak,” katanya.

Dia mengatakan dari penyaluran senilai Rp150 miliar, diharapkan Rp50 miliar atau sepertiga di antaranya dapat masuk ke FLPP. “Kami memperoleh informasi peminat KPR untuk FLPP sangat banyak dan ternyata selama ini bank justru kewahan dengan tingginya permintaan tersebut,” katanya.

Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan pasar yang ada pihaknya menggandeng Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah. Pitra mengatakan sejauh ini sebagian pengembang rumah yang menjadi anggota REI sudah bekerja sama dengan BNI Syariah.

“Tetapi kami akan terus meningkatkan kerja sama ini dengan menambah jumlah pengembang REI untuk menjadi mitra kerja kami,” katanya.

Selain itu, Pitra mengatakan BNI Syariah akan terus berupaya mempercepat proses pengurusan KPR agar masyarakat memperoleh kepastian. Sejauh ini, kata Pitra, BNI Syariah memiliki keunggulan dibandingkan dengan perbankan lain, salah satunya adalah adanya kepastian dalam pembayaran angsuran.

“Masyarakat dapat kepastian yaitu waktu pengembalian hingga 20 tahun dengan angsuran yang tetap, dan ini diminati oleh masyarakat. Mereka tidak perlu takut ada kenaikan angsuran,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya