SOLOPOS.COM - Perumahan Sidoharjo Asri, Sragen (JIBI/SOLOPOS/Eni Widiastuti)

Perumahan Sidoharjo Asri, Sragen (JIBI/SOLOPOS/Eni Widiastuti)

SRAGEN — Ratusan rumah bersubsidi di Perumahan Sidoharjo Asri, Desa Singopadu, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, mangkrak. Dari sekitar 622 rumah yang dibangun, hanya sekitar 180 rumah yang kini dihuni.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pantauan Solopos.com, Senin (18/2/2013), ratusan rumah yang tidak berpenghuni, kebanyakan kondisinya rusak. Ada yang hanya rusak ringan, ada juga yang rusak berat hingga bangunan tembok dan atapnya ambrol. Kusen pintu dan jendela rumah, mulai lapuk. Rumput dan dan aneka tanaman, tumbuh dimana-mana. Jalan di perumahan tersebut juga rusak dan bergelombang.

Berdasarkan data di kantor pemasaran Perumahan Sidoharjo Asri, rumah yang dibangun meliputi rumah tipe 21 dengan luas tanah 72 m2 sebanyak 354 unit dan rumah tipe 29 dengan luas tanah 84 m2 sebanyak 268 unit. Jadi totalnya ada 622 unit.

Salah seorang anggota DPRD Sragen, Fatchurrahman, menerangkan Perumahan Sidoharjo Asri sebenarnya diperuntukkan bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan masyarakat umum berpenghasilan rendah. Tapi entah bagaimana awal mulanya, banyak pembeli rumah yang sebenarnya orang kaya. Mereka membeli rumah untuk investasi dan tidak dihuni.

“Karena tidak dihuni, rumahnya rusak. Jadi bukan karena rumah itu tidak laku, tapi karena menejemennya yang salah,” terangnya saat ditemui Solopos.com di Kantor Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Senin (18/2/2013).

Camat Sidoharjo, Tri Saksono, enggan berkomentar perihal perumahan itu. “Kecamatan Sidoharjo hanya kebetulan ketempatan pendirian rumah bersubsidi,” ujarnya.

Salah seorang tenaga pemasaran yang bertugas di Perumahan Sidoharjo Asri, Hidayat, menerangkan sebagian rumah yang dibangun di wilayah Perumahan Sidoharjo Asri, kini diperuntukkan bagi pensiunan TNI/Polri. Saat ini ada sekitar 80 rumah yang dihuni pensiunan TNI/Polri. Mereka berhak mendapatkan rumah bersubsidi tipe 36 dengan luas tanah 72m2 seharga Rp65 juta. Pasalnya mereka mendapatkan bantuan dari Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan (YKPP) Departemen Pertahanan (Dephan) Rp20 juta.

“Jadi harga aslinya Rp85 juta. Kita melayani calon pembeli pensiunan TNI/Polri dari seluruh Indonesia,” jelasnya.

Salah seorang penghuni perumahan, Titi, mengatakan ia menempati rumah pribadi tipe 36 di perumahan Sidoharjo Asri, sejak empat bulan lalu. Suaminya yang seorang pensiunan Polri, berhak mendapatkan rumah bersubsidi bantuan dari YKPP Dephan. Setiap bulan, ia dan suaminya mencicil rumah Rp441.500. “Kita mengambil kredit selama 15 tahun,” jelasnya.

Ihwal kondisi kebanyakan rumah yang rusak, menurut Titi, sejak kali pertama datang ke perumahan itu, sudah banyak rumah yang tidak dihuni dan rusak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya