SOLOPOS.COM - Ketua Umum Exalos Indonesia, Janu Wahyu Widodo, membongkar lantai keramik untuk mengevakuasi ular kobra di rumah salah satu warga di Perumahan Loh Agung 7, Desa Dagen, Kecamatan Jaten, Jumat (1/1/2021). (Solopos.com-Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Salah satu rumah warga di Perumahan Loh Agung 7, Desa Dagen, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah diteror belasan ekor ular kobra. Hewan melata berbisa itu bersembunyi di bawah lantai keramik.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, warga Loh Agung yang terteror ular kobra tersebut meminta bantuan melalui salah satu akun media sosial Facebook. Dia mencari pawang ular untuk menangkap ular di rumahnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengunggah pada Jumat (1/1/2021) sekitar pukul 20.30 WIB. Selang lima menit, keluhannya ditanggapi komunitas yang fokus terhadap rescue, edukasi, dan sosial terkait hewan berdarah dingin itu, Exalos Indonesia.

Tanaman Hias Kata Fengsui Tentukan Keberuntungan

Ekspedisi Mudik 2024

Ketua Umum Exalos Indonesia, Janu Wahyu Widodo, menyampaikan mengevakuasi seekor induk kobra dan empat ekor anak kobra dari rumah warga tersebut. “Ada warga mencari pawang ular. Infonya kan ada ular di rumahnya. Saya dapat alamat, kebetulan dekat rumah. Lima menit saya sampai rumah warga itu. Sampai lokasi, saya mengumpulkan informasi. Pemilik rumah menceritakan ada lima ekor yang dibunuh,” kata Janu saat berbincang dengan Solopos.com melalui telepon, Sabtu (2/1/2021).

Janu tinggal di Asrama Brigif 6 Kostrad, Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Janu menceritakan bahwa lima ekor ular yang dibunuh itu jenis ular kobra. Tetapi tergolong bayi ular kobra yang baru menetas.

Ukuran panjang 20 sentimeter (cm). Menurut penuturan pemilik rumah, ular tersebut berkeliaran di dapur. Pemilik rumah menduga ular tersebut keluar dari bawah keramik di dekat mesin pompa air.

Maling Kembalikan Celana Dalam dengan Bekas Sperma

“Berawal dari tetangga main ke rumah dan masuk dapur. Di situ melihat seekor ular lalu dibunuh. Awalnya mereka berpikir ular masuk dari luar karena di dapur terdapat pintu yang mengakses ke luar rumah. Hari berikutnya [Jumat] sore sampai malam itu ular lain muncul di dapur tepatnya dari bawah tangga yang terdapat mesin pompa air,” ujar Janu.

Suara Terdengar

Pemilik rumah melihat enam ekor keluar dari bawah lantai. Mereka membunuh lima ekor bayi ular kobra. Satu ekor bayi kobra lain berhasil menyelamatkan diri dan masuk ke dalam lubang. Total enam ekor bayi kobra yang dibunuh sebelum Janu sampai lokasi. Pawang ular itu mengetuk lantai dekat mesin pompa air. Dia mendengar suara nyaring dari bawah lantai.

“Lantainya berrongga. Saya pikir ini ular kecil baru menetas. Kobra itu menetas bisa 15 ekor sampai 30 ekor. Saya berhitung, sudah enam ekor mati. Artinya masih ada yang lain. Saya bongkar lima keramik ukuran 40 cm x 40 cm. Ada 14 cangkang telur. Di situ ada empat ekor bayi kobra. Saya evakuasi. Berarti total sepuluh ekor sudah ketemu. Kurang empat ekor waktu itu,” ujar dia.

Lesty Kejora Masuk Daftar 10 Perempuan Tercantik Dunia

Janu melanjutkan pencarian terhadap empat ekor bayi kobra, tetapi nihil. Dia malah menemukan induk dari bayi-bayi kobra itu. Induk kobra dengan panjang sekitar satu meter lebih sedikit. Janu menceritakan kondisi induk ular kurus. Usut punya usut, ular itu terjebak di bawah lantai keramik dalam kondisi bunting.

“Karakter kobra itu tidak mengerami telur. Begitu bertelur, dia pergi. Makanya saya kaget saat menemukan ada induknya. Ternyata tiga bulan lalu pemilik rumah melihat ular masuk lubang. Mereka tidak berani membongkar akhirnya dicor. Kemungkinan saat itu induk kobra bunting lalu melahirkan dan tidak bisa keluar dari situ. Tidak makan makanya kurus. Tapi dia masih hidup,” ceritanya.

Sisa empat ekor bayi kobra di rumah warga Dagen itu keluar dari persembunyian saat Janu pulang dari rumah itu. Pemilik rumah membunuh empat ekor bayi kobra. Janu menuturkan ular bisa bertahan hidup berbulan-bulan dalam kondisi tidak makan.

Cekik Anggota Staf, Video Oknum Camat di Kota Sofifi Viral

Kondisi itulah yang disebutnya dialami ular kobra yang meneror Perumahan Loh Agung Karanganyar. Dia mencontohkan ular piton bisa bertahan enam bulan tidak makan saat bunting selama tiga bulan dan mengerami telur selama tiga bulan.

Janu menyampaikan bulan November hingga Februari adalah musim bagi ular menetas. Ular memiliki insting mencari tempat hangat untuk mengolah kalori dalam tubuhnya. Oleh karena itu, ular masuk ke dalam rumah.

“Ular masuk rumah karena insting mencari makan tikus. Selain itu ular hewan berdarah dingin. Dia tidak bisa mengolah kalori dalam tubuhnya untuk metabolisme. Mereka butuh tempat hangat. Insting masuk rumah. Januari ini bakalan sering terima laporan rescue ular. Rata-rata bisa lima sampai sepuluh laporan sehari,” tutur dia.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya