SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/dok)

Perumahan Jogja, harga tanah dan biaya operasional tak mendukung konsep hunian murah.

Harianjogja.com, JOGJA –– PT Bank Tabungan Negara Tbk  (BTN) dan Perum Perumnas bekerjasama untuk menyediakan rumah kepada masyarakat. Harga yang ditawarkan Rp75 juta. Untuk DIY, membuat rumah seharga itu akan sangat sulit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY Nur Andi Wijayanto mengatakan secara perhitungan, apabila harga perolehan tanah Rp50.000 per m2 dan harga bangunan Rp1,4 juta per m2, maka akan mewujudkan rumah seharga Rp75 juta itu mungkin saja. Hanya saja, ada pertanyaan besar yakni apakah di DIY masih bisa diperoleh harga tanah Rp50.000 per m2.

Ekspedisi Mudik 2024

“Dan kalaupun ada, apakah layak? Apabila harga Rp75 juta sudah termasuk bangunan dan lahan [kawasan], apabila dibangun di DIY tentu akan sangat sulit diwujudkan,” ujar dia, Selasa (31/1/2017).

Ia mengatakan pengembang kesulitan menyediakan rumah murah karena harga tanah di wilayah Jogja, Sleman, dan Bantul sangat tinggi. Ada beberapa hal yang membuat harga tanah di DIY tidak bisa murah yakni luas lahan yang terbatas sedangkan permintaan tinggi. Namun, hal itu wajar terjadi karena di lokasi tersebut terdapat fasilitas yang lengkap.

Beberapa sumber menyebutkan, Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan, rumah tersebut akan dijual dengan skema kredit pemilikan rumah (KPR) mikro. KPR mikro ini ditujukan untuk pembelian rumah baru, second, bahkan renovasi. Akan tetapi, KPR ini ditujukan untuk komunitas yang juga berlaku sebagai jaminan.

“Sebetulnya mikro bisa dipakai membeli rumah baru, renovasi, second, rumah jadi kita beli. Yang beli community sifatnya. Jadi kita nggak bisa melayani satu-satu tapi community. Misalnya, community pedagang baso, pedagang martabak dan sebagainya. Maksimum kita kasih Rp75 juta,” jelas dia.

Rumah akan dibangun Perumnas. Dia mengatakan, besarnya plafon kredit juga sama dengan harga rumah yakni Rp75 juta. Untuk lokasi, Maryono mengincar beberapa tempat antara lain Semarang dan Bogor.

Direktur Produksi Perumnas Kamal Kusmantoro mengatakan, untuk harga jual rumah tidak hanya memperhitungkan bangunan, namun juga tanah. Bangunan rumah sendiri nilainya Rp1,4 juta per meter. Untuk program BTN lokasi yang cocok atau Rp75 juta berada di Jonggol, Bogor. Namun, Jonggol sendiri bukan tanpa kendala lantaran belum ada akses air minum di wilayah tersebut. Oleh karena itu, dia akan meminta bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) untuk ketersediaan air minum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya