SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SLEMAN</strong> — Pakar Kegunungapian yang juga Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, Profesor Sari Bahagiarti, menilai letusan freatik <a href="http://news.solopos.com/read/20180527/496/918775/2-kemungkinan-merapi-awan-panas-atau-status-turun-normal-lagi" target="_blank">Gunung Merapi</a> yang terjadi berkali-kali bisa menjadi pertanda magma mulai naik ke permukaan. Letusan itu sekaligus pertanda bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan.</p><p>Sari menilai letusan freatik Merapi yang terjadi beberapa kali merupakan isyarat bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan. "Menurut saya tetapi mungkin saya keliru, jadi erupsi-erupsi freatik kemarin yang sudah terjadi beberapa kali kemarin, menurut saya sebagai isyarat dari Merapi kepada semua pihak untuk waspada," terangnya kepada <em>Harian Jogja</em>, Senin (28/5/2018).</p><p>Apalagi, kata dia, posisi saat ini sudah delapan tahun sejak erupsi 2010 silam. Padahal siklus pada Merapi biasanya empat tahunan, terutama berdasarkan pengamatan data sejak 1960-an hingga 2000-an. "Tetapi sejak 2010 ini kok lebih dari empat tahun."</p><p>Ia menambahkan, freatik bisa saja sebagai <a href="http://news.solopos.com/read/20180530/496/919328/kelihatannya-tenang-aktivitas-vulkanis-gunung-merapi-tetap-terjadi" target="_blank">peringatan menuju magmatik</a>. Jika pada freatik letupan yang terjadi berupa air panas karena ada kontak dengan magma. "Air berubah menjadi uap membawa serta gas-gas kemudian tekanannya tinggi lalu keluar [letusan freatik]. Kalau magmatik, magmanya ini yang keluar [meletus]," ujarnya.</p><p>Sari tak menampik apapun bisa saja terjadi berkaitan dengan gunung api. Ia kembali kembali mengatakan, letusan freatik yang terjadi berkali-kali menandakan magma sudah mulai naik atau mendekati ke permukaan. "Semoga saya keliru," ucapnya.</p><p>Kepala Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) UGM Djati Mardiatno menyatakan perubahan <a href="http://news.solopos.com/read/20180526/496/918576/ini-wilayah-lerang-merapi-yang-paling-dikhawatirkan-putra-mbah-marijan" target="_blank">karakteristik Merapi</a> harus disikapi dengan penyesuaian proses mitigasi. Namun secara umum kebutuhan logistik, jalur evakuasi dan lokasi pengungsian harus disiapkan lebih awal untuk mengantisipasi ketika dibutuhkan mendadak.</p><p>Salah satu aktivitas yang cukup menonjol dalam dua hari terakhir adalah munculnya embusan dan guguran. Embusan menandakan aktivitas di permukaan untuk pelepasan gas, sedangkan guguran menandakan adanya material yang terlepas.</p><p>Pada Selasa (29/5/2018), terjadi dua kali embusan dan meningkat menjadi tiga kali embusan pada Rabu (30/5/2018) hingga pukul 12.00 WIB. Begitu pula dengan guguran dari enam kali menjadi tujuh kali pada hari ini.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya