SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Teriknya sinar matahari siang itu, Sabtu (29/5), tidak menyurutkan semangat Mega Utami untuk berlari, menendang maupun menggiring bola di tengah-tengah Lapangan Dukuh Puluhan yang berlokasi di Desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.

Ribuan penonton, mulai dari anak-anak, orang dewasa hingga orang tua, terlihat memenuhi sekeliling tepi lapangan tersebut. Mereka pun tampak sangat antusias menonton aksi Mega Utami dan tujuh temannya yakni Lilik, Siti Manohara, Nurhayati, Isabela, Neng Elis, Butet Lulu Tobing dan Midok King Kyai, yang siang itu berlaga dalam sebuah permainan sepak bola. Sorak-sorai dan tepuk tangan sesekali terdengar saat bola berhasil dimasukkan ke dalam gawang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dalam atraksi lainnya, giliran Butet Lulu Tobing, yang beraksi menaikkan bendera pada hingga ujung atas tiang yang dipasang di tengah lapangan tersebut. Selain itu, ada pula atraksi berhitung yang dilakukan Midok King Kyai dan Nurhayati, yang mampu memukau ribuan penonton di tempat itu.

Tapi jangan salah sangka, Mega Utami dan tujuh temannya yang sedang bermain dalam pertandingan sepak bola atau melakukan atraksi hiburan lainnya itu bukanlah manusia. Namun, Mega Utami dan tujuh temannya itu adalah gajah-gajah terlatih dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh yang sengaja didatangkan Paguyuban Peduli Sadar Wisata (Pandul Darwis) ke Desa Bendan untuk menampilkan Pertunjukan Atraksi Gajah di Lapangan Dukuh Puluhan.

Sedikitnya ada 25 atraksi yang siang itu ditampilkan oleh delapan gajah asal Pulau Sumatra Utara itu di lapangan tersebut. Dalam melakukan atraksinya, delapan gajah tersebut dipandu sekitar 12 mahot (pelatih gajah-red).

Menurut keterangan Ketua Pandul Darwis, Joko Wardoyo yang juga Sekretaris Desa (Sekdes) Bendan, Pertunjukan Atraksi Gajah tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang digelar di Desa Bendan dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) tahun 2010.

“Salah satu tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk memberdayakan masyarakat di sekitar tempat pertunjukan terhadap kegiatan positif dan menguntungkan,” ungkap Joko ketika ditemui wartawan di sela-sela acara, Sabtu.

Selain itu, Joko menyebutkan tujuan diadakannya kegiatan tersebut adalah ikut mengamalkan dari dekat tentang keistimewaan hewan besar, khususnya gajah-gajah yang terlatih hingga memiliki keterampilan yang sama seperti manusia, serta ikut melestarikah satwa besar. sry


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya