SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Bogor–
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir 2014 bisa mencapai 8%. Hal ini disampaikan Armida dalam temu media 2009 di Puncak, Bogor, Jumat (6/11) malam.

Armida menyatakan, dengan keadaan perekonomian Indonesia yang membaik, pertumbuhan ekonomi pada 2010 bisa mencapai 5,5-5,6%. Pada 2011, pertumbuhan ekonomi bisa mulai diakselerasi sehingga pada 2014 bisa mencapai 8%.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Maka 2011 bisa akselerasi jadi lebih cepat dari tren normalnya, sehingga 2014 bisa 8%, tapi kalau biasa-biasa saja bisa lah 7%,” ujar Armida.

Namun, tambah Armida, pencapaian tersebut harus ditunjang dengan faktor eksternal yang tidak bisa diatur oleh pemerintah, seperti harga minyak dan krisis ekonomi global.

“Skenario minimal 7% tentu dengan catatan tidak ada shock external tiba-tiba harga minyak naik lalu ada krisis keuangan global. Kalau ada seperti itu, itu di luar kemampuan kita,” ungkap Armida.

Selain itu, tambah Armida, faktor internal juga tetap harus diperhatikan. Tidak hanya pemangkasan debottlenecking, tetapi juga investasi. Sebab, papar Armida, untuk menjaga perekonomian dibutuhkan investasi dari pemerintah dan pihak swasta karena APBN hanya mampu memberikan 15% untuk investasi pembangunan di Indonesia.

“Kalau bisa menjaga perekonomian seperti itu, tidak cukup debottlenecking tapi investasi lagi. APBN kan terbatas, kami di Bappenas cuma bisa berikan 15% dari APBN untuk investasi. Mungkin lebih rendah. Oleh karena itu, swasta termasuk investasi asing perlu ditingkatkan,” tukas Armida.

Armida juga memaparkan Bappenas mencoba mencari terebosan-terobosan untuk mendapatkan sumber pendanaan baru di negara-negara potensial seperti Timur Tengah, Korea, Eropa Timur, India dan sebagainya.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya