SOLOPOS.COM - Ilustrasi hotel-hotel di Kota Semarang. (accorhotels.com)

Bisnis properti komersial, seperti hotel dan apartemen di Kota Semarang mengalami pertumbuhan yang lambat.

Semarangpos.com, SEMARANG – Pertumbuhan indeks harga properti komersial di Kota Semarang pada triwulan IV 2017 tercatat sekitar 109,22 naik 0,09 quarter to quarter (qtq) atau 0,05% dibandingan tahun lalu. Namun, pertumbuhan tersebut dinilai lebih lambat dibandingkan saat triwulan III yang mencapai 0,15 (qtq) atau 1,23%.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Hamid Ponco Wibowo, mengatakan pertumbuhan indeks harga properti setiap triwulan dipicu meningkatnya harga jual apartemen dan rata-rata sewa kamar hotel seiring meningkatnya tingkat hunian yang ada di Semarang.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kenaikan harga sewa kamar hotel juga mendorong pertumbuhan harga properti secara tahunan, indeks pasokan properti komersial tercatat sebesar 101,36 naik sebesar 0,12% dibandingkan tahun lalu. Namun masih tetap stabil jika dibandingkan triwulan sebelumnya,” Kata Hamid dalam keterangan pers yang dikutip dari Jaringan Informasi Bisnis Indonesia, Senin (29/1/2018).

Kenaikan indeks secara tahunan didorong oleh meningkatnya pasokan apartemen sebesar 4,76% ketimbang tahun lalu dan kamar hotel sebesar 12,83%. Sementara itu, indeks permintaan properti secara komersial tercatat 104,37 naik 0,20% (qtq) atau 1,92% ketimbang tahun sebelumnya.

Meningkatnya permintaan secara triwulan dipengaruhi oleh tingkat hunian kamar hotel sebesar 4,97% (qtq). Kenaikan hunian kamar diikuti oleh tingkat hunian apartemen 2,33% (qtq). Perhotelan secara tahunan mengalami kenaikan cukup signifikan dibandingkan dengan tahun lalu mencapai 17,87% sementara apartemen mencatatkan pertumbuhan 17,56%.

“Perhotelan di Jateng terus tumbuh seiring dengan bertambahnya jumlah hotel yang ada dan kecenderungan masyarakat sering menggunakan hotel untuk mengadakan pertemuan. Sementara banyaknya apartemen baru di Semarang membuat bisnis apartemen terus tumbuh,” tambahnya.

Selain itu, penyaluran kredit tercatat mengalami pertumbuhan 9,75% ketimbang tahun lalu, serta lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 8,86%. Hamid menambahkan, kepemilikan kredit apartemen tipe menengah mengalami pertumbuhan 35,51% pada triwulan IV tahun 2017.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya