SOLOPOS.COM - Acara danish TV menampilkan orang dewasa telanjang. (New York Times)

Solopos.com, KOPENHAGEN — Program acara di TV Denmark menjadi kontroversi karena menampilkan orang dewasa telanjang di depan anak-anak secara langsung. Program ini merupakan serial televisi milik Danish TV yang bertajuk Ultra Strip Down. Acara TV ini dipandu oleh presenter Jannick Schow dan direkam di sebuah studio di Kopehagen.

Kejam! Suami Robek Perut Istri Demi Lihat Jenis Kelamin Bayi

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir New York Times, Selasa (22/9/2020), produser acara tersebut mengatakan bahwa program ini dimaksudkan sebagai pendidikan untuk melawan penghinaan terhadap tubuh. Acara ini juga bermaksud mendorong anak-anak untuk menghargai tubuh mereka.

Ultra Strip Down dalam episode terbarunya mengambil tema seputar kulit dan rambut. Pada episode tersebut, acara ini menampilkan lima relawan orang dewasa yang memiliki tubuh yang berbeda. Mereka diminta melepaskan mantel handuk dan telanjang di depan anak-anak sekolah.

Anak-anak itu berusia sekitar 11 hingga 13 tahun. Mereka yang datang pada acara itu juga diizinkan mengajukan pertanyaan tentang tubuh orang dewasa, dalam upaya promosi body positivity.

Sopir Bus Tikam Payudara Istri Gara-Gara Halusinasi Selingkuh

Anak-anak yang diketahui dari sekolah Orester di Kopenhagen dengan antusias mengajukan pertanyaan kepada lima relawan tersebut. “Pada usia berapa anda menumbuhkan rambut di bagian bawah tubuh Anda?” tanya seorang bocah. “Apakah anda mempertimbangkan untuk menghapus tato pada tubuh Anda?” sahut yang lain. “Apakah Anda senang dengan bagian pribadimu?” tanya yang lain lagi.

Telanjang di Acara TV

Salah satu relawan bernama Martin menjawab bahwa dirinya tidak pernah memiliki pikiran negatif tentang bagian tubuhnya. Relawan lainnya juga mengaku ketika dirinya masih kecil ia sempat mengkhawatirkan ukuran tubuhnya. Tapi ia menjelaskan kekhawatiran itu telah berubah seiring waktu.

Namun setelah klip ini viral di Facebook dan Twitter, program yang sangat populer di Denmark ini menuai kontroversi. Banyak netizen dan youtuber yang tidak setuju dengan cara mereka menyampaikan kampanye body positivity dengan tubuh telanjang.

Acara yang sudah memenangkan penghargaan program anak-anak terbaik di Festival TV Denmark untuk season pertamanya itu, ternyata belum sepenuhnya diterima di Denmark.

Dikunjungi Saudara dari Surabaya, Nenek-Nenek di Madiun Terkonfirmasi Positif Covid-19

Bahkan seorang legislator terkemuka dari anggota sayap kanan Partai Rakyat Denmark, Peter Skaarup, mengatakan program acara Ultra Strips Down ini merusak anak-anak.

Kepada Tabloid Denmark BT, ia menjelaskan bahwa anak-anak tersebut terlalu dini untuk belajar tentang alat kelamin pria dan wanita. Menurutnya anak-anak pada usia itu memiliki banyak hal yang berkeliaran di kepala mereka.

“Mereka harus mempelajari pada waktu yang tepat, dan cara penyampaian hal tersebut (body positivity), tidak disampaikan dengan cara yang vulgar seperti yang dilakukan oleh saluran tv itu,” katanya.

Kontroversi Telanjang di TV

Setelah kontroversi itu, Jannick Schow, sang presenter memberikan penjelasan kepada New York Times. Ia mengatakan bahwa program tersebut tidak ada hubungannya dengan seks, ini tentang memperkenalkan tubuh secara alami.

Tambah 5 Lagi Pasien Suspek Naik Kelas, Kumulatif Positif Covid-19 Solo Jadi 609 Orang

“Sembilan puluh persen tubuh yang Anda lihat di media sosial itu sempurna. Tetapi 90 persen dunia tidak terlihat seperti itu,” ungkap presenter berusia 29 tahun tersebut.

“Kami memiliki lemak ekstra, rambut, atau jerawat. Kami ingin menunjukkan kepada anak-anak sejak usia dini bahwa ini baik-baik saja,” tambahnya.

Produser acara tersebut juga bersikeras bahwa keselamatan anak-anak adalah prioritas. Mereka juga sering menanyakan apakah anak-anak tersebut nyaman untuk melanjutkan acara itu.

Menurut keterangan Jannick, produser acara ini juga mempersilakan mereka yang tidak ambil bagian untuk duduk di tempat selain studio bersama guru mereka. Tapi menurut Jannick, mereka memiliki penonton lebih dari 250 anak dan hal ini tidak pernah terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya