SOLOPOS.COM - Sejumlah pertokoan tak jauh dari Pasar Gemolong Sragen tetap buka, Rabu (22/7/2020). (Solopos.com/Moh Khodiq Duhri)

Solopos.com, SOLO – Pertokoan di sekitar Pasar Gemolong Sragen tetap buka meski pasar tradisional itu ditutup sementara mulai Rabu (22/7/2020) hingga Senin (27/7/2020) mendatang. Kondisi itu mengundang kecemburuan dari kalangan pedagang di pasar setempat.

Pantauan Solopos.com di lokasi, tiga pintu masuk menuju Pasar Gemolong Sragen sudah ditutup dengan teralis besi. Semua kios di bagian luar pasar juga sudah ditutup. Hal itu membuat kesan lengang pada salah satu pasar tradisional di Bumi Sukowati itu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kendati pasar ditutup, pertokoan di tepi jalan yang berada di sebelah utara, barat, dan timur dari Pasar Gemolong tetap buka. Pertokoan di sisi barat berjarak sekitar tiga meter dari Pasar Gemolong.

Wabup Dedy: Sragen Masih Zona Kuning Covid-19, Minim Transmisi Lokal

Sementara pertokoan di sisi utara dan timur masing-masing berjarak sekitar tujuh meter dan lima meter dari Pasar Gemolong.

“Mereka bisa buka kios di sana karena memanfaatkan keramaian pasar. Kios mereka bisa ramai pembeli juga karena ada pasar di situ. Sekarang pasar sudah ditutup dan semua pedagang pasar tidak bisa berjualan. Saat melihat mereka masih bisa berjualan, para pedagang tentu merasa cemburu,” ujar Ketua III Paguyuban Pedagang Pasar Gemolong Sragen, Sarjono.

Cemburu

Paguyuban Pedagang Pasar Gemolong sudah mendapat keluhan pedagang yang merasa cemburu karena pertokoan di sekitar tetap buka. Mereka kemudian mengadu ke Lurah Pasar, Harjono, dan petugas dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). Tetapi karena pertokoan itu menempati tanah milik pribadi, pengelola pasar tidak berwenang meminta pertokoan itu ditutup.

“Karena berada di luar pasar, seharusnya itu menjadi kewenangan pemerintah kelurahan dan pemerintah kecamatan,” ujar Sarjono.

Hiii… Ada Penampakan Hantu, Rumah Sehat Corona di Sukoharjo Angker?

Lurah Pasar Gemolong Sragen, Harjono, tidak memungkiri banyaknya pertokoan di sekitar pasar yang masih buka itu mengundang kecemburuan di kalangan pedagang pasar.

Sejak pagi ia sudah mendapat banyak protes dari para pedagang yang merasa cemburu karena pertokoan di sekitar pasar itu tetap buka.

“Kami tidak punya kewenangan untuk menutup pertokoan itu karena usaha mereka berdiri di tanah pribadi, bukan pasar. Mereka juga tidak dikenai retribusi pasar. Saya sudah sampaikan persoalan ini kepada Pak Camat,” papar Harjono.

Dear Gibran-Teguh, Ini Usulan Nama Duet untuk Pilkada Solo dari Netizen Gituh…

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya