SOLOPOS.COM - Banjir lahar dingin pada akhir November tahun 2011 lalu. (Foto: Dokumentasi)

Banjir lahar dingin pada akhir November tahun 2011 lalu. (Foto: Dokumentasi)

JOGJA–Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta mengimbau masyarakat di daerah ini mewaspadai banjir lahar dingin dari puncak Gunung Merapi pada pertengahan Desember 2012.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

“Pada pertengahan Desember ada potensi banjir lahar dingin dari puncak Merapi,”kata Staf Data dan Informasi BMKG Yogyakarta, Sigit Hadi Prakosa di Yogyakarta, Kamis.

Sigit mengatakan potensi tersebut disebabkan pada pertengahan Desember itu curah hujan di Yogyakarta mulai tinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya.

“Pada Desember sudah mulai ada pembentukan awan ‘cumulonimbus’ yang membawa uap air cukup banyak,” katanya.

Banjir lahar dingin yang pernah terjadi di Yogyakarta pada 2010, lanjut dia, juga diakibatkan oleh tingginya curah hujan.

“Masyarakat Yogyakarta perlu belajar dari pengalaman yang terjadi pada 2010,” katanya.

Sementara itu, BMKG Yogyakarta memperkirakan puncak curah hujan di Yogyakarta terjadi pada Februari 2013.

“Puncak curah hujan memang masih jauh namun pertengahan Desember sudah harus diantisipasi,” katanya.

Dia menjelaskan untuk potensi angin kencang atau puting beliung di Yogyakarta sudah menurun karena suhu permukaan bumi mulai rendah akibat mendung yang hampir setiap hari terjadi di Yogyakarta.

“Untuk curah hujan pada November, masih masuk kategori transisi karena dipicu adanya pengaruh fenomena “Elnino” atau kondisi abnormal iklim di Samudra Pasifik yang diperkirakan berakhir pada Desember,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya