PERTEMUAN KPK-POLRI : Ruki: Hati-Hati Sebut "Penghancuran KPK"!

Pertemuan KPK-Polri menghasilkan beberapa kesimpulan. Kali pertama selama terjadinya kisruh, pimpinan KPK membantah ada upaya penghancuran lembaga itu.

Solopos.com, JAKARTA — Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KPK, Taufiequrachman Ruki, mengatakan bahwa tidak ada konflik antarlembaga KPK dan Polri. Bahkan dengan suara tinggi, Ruki mengingatkan agar semua pihak berhati-hati menyebut “pelemahan atau penghancuran” KPK.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kesimpulan saya, enggak ada konflik KPK-Polri,” kata Taufiequrachman Ruki seusai melakukan pertemuan dengan Wakapolri Komjen Pol. Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jumat petang. “Saya tanya ke Pak Badrodin, ada tidak? Tidak ada niat untuk menghancurkan KPK. Jadi tolong hati-hati dengan kalimat itu!”

Kesimpulan tersebut, menurut dia, berdasarkan hasil pertemuannya dengan para pimpinan KPK lainnya dan Wakapolri Badrodin Haiti. “Setelah tadi pagi dilantik, saya bertemu dengan pimpinan KPK lainnya, saya tanya apa yang sesungguhnya terjadi. Juga sore ini, saya bertemu Wakapolri, beliau jelaskan detail,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa adanya gesekan antara KPK-Polri disebabkan oleh tugas yang dilakukan oleh para personel masing-masing lembaga tersebut.

Menurut dia, yang terjadi adalah gesekan dinamika orang yang laksanakan tugas dan perannya masing-masing. “KPK menyelidik korupsi yang libatkan personel Polri. Sedangkan kepolisian menyidik tindak pidana yang kebetulan personel KPK,” katanya.

Selain itu, kesepakatan lainnya adalah adanya kunjungan pimpinan Polri ke KPK. Menurut Ruki, hal ini bukan sebagai kunjungan balasan, melainkan membahas berbagai kesepakatan yang dibahas dalam pertemuan hari ini.

Dalam jumpa pers tersebut hadir enam orang pimpinab KPK dan Polri. Di antaranya, Taufiequrachman Ruki, Komjen Badrodin Haiti, Komjen Budi Waseso, Adnan Pandu Praja, Indriyanto Seno Aji, dan Irjen Syafruddin.