SOLOPOS.COM - Warga memasukkan surat suara ke dalam kotak suara saat pencoblosan pilkades di TPS 5 Grasak, Desa/Kecamatan Gondang, Sragen, Kamis (26/9/2019). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Angka partisipasi pemilih dalam pemilihan kepala desa (pilkades) serentak Sragen 2019, Kamis (26/9/2019), tergolong tinggi yakni mencapai 80%.

Sengitnya pertarungan antarcalon kades dinilai berkorelasi dengan tingginya angka partisipasi pemilih dalam pilkades. Kaum boro sampai harus pulang kampung hanya untuk ikut pilkades agar jago mereka menang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Camat Kedawung Nugroho Dwi Wibowo saat dihubungi Solopos.com, akhir pekan lalu, menyampaikan angka partisipasi pemilih dalam pilkades secara umum 75%-80%. Dari sembilan desa yang ikut pilkades, angka partisipasi tertinggi di Desa Celep yakni 80%.

Dari jumlah pemilih di daftar pemilih tetap (DPT) Celep sebanyak 5.000-an orang, hanya 200-an orang yang tidak mencoblos.

“Banyak perantau di luar kota, seperti dari Semarang, Jakarta, dan Bandung pulang untuk mencoblos. Pertarungan yang ketat justru meningkatkan partisipasi. Apalagi dua calon kepala desa [cakades] di Celep itu sama-dama didukung tokoh dan pengusaha besar,” ujarnya.

Camat Ngrampal, Dwi Sigit Kartanto, menyampaikan angka partisipasi di wilayahnya bahkan ada yang 88,6% bila dibandingkan jumlah undangan yang beredar. Hal itu terjadi di Desa Pilangsari. Dari DPT sebanyak 4.410 orang di Desa Pilangsari, Ngrampal, undangan yang beredar 2.749 orang sehingga ada 661 lembar undangan yang tertahan karena pemilihnya merantau ke luar daerah.

Jumlah pemilih yang mencoblos 3.323 orang. Angka itu bila dibandingkan undangan yang beredar mencapai 88,64% tetapi bila dibandingkan DPT sebanyak 75,35%.

“Tingginya angka partisipasi ini wajar karena adanya gerakan anti-money politics yang juga memberi dampak positif terhadap proses pilkades di Ngrampal,” ujarnya.

Kabag Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Hiladawati Aziroh, kesulitan menghitung angka partisipasi pemilih karena belum ada laporan dari kecamatan.

“Sekarang kami fokus pada tahapan pilkades berikutnya sampai nanti pelantikan. Mulai hari ini [kemarin] sampai 1 Oktober mendatang merupakan tahapan penetapan cakades terpilih. Nanti untuk pelantikannya juga serentak pada 27 Desember mendatang karena ada kades yang masa jabatannya baru selesai pada 26 Desember,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya