SOLOPOS.COM - Suharsih (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Kota Solo menjadi tuan rumah penyelenggaraan muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah. Muktamar diselenggarakan pada Jumat-Minggu (18-20/11/2022). Ini tentu sebuah kehormatan karena kota yang hanya seluas 40-an kilometer persegi ini menjadi lokasi penyelenggaraan acara yang mendatangkan jutaan orang dalam satu waktu.

Ini adalah kali ketiga Kota Solo menjadi tuan rumah penyelenggaraan muktamar Muhammadiyah. Mengutip laman muhammadiyah.or.id, Kota Solo menjadi tuan rumah muktamar ke-18 pada 1929. Saat itu masih menggunakan istilah kongres dengan penyelenggara Hoofdbestuur (HB) Moehammadijah.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Kota Solo menjadi tuan rumah muktamar ke-41 Muhammadiyah pada 1985. Saat itu sudah menggunakan istilah muktamar. Penyelenggaranya Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.  Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah hendak dilaksanakan di Kota Solo pada 2020.

Pandemi Covid-19 membuat acara yang diagendakan pada 1-5 Juli 2020 harus ditunda. Berdasarkan hasil rapat pleno PP Muhammadiyah pada 18 Maret 2020, diputuskan muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah diundur pada 24-27 Desember 2020.

Jadwal itu terpaksa diundur lagi karena situasi pandemi Covid-19 yang belum mereda. Hingga akhirnya, pada Juni 2022, sidang Tanwir Muhammadiyah dan Aisyiyah memutuskan muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah dilaksanakan pada 18-20 November 2022 di Kota Solo.

Acara muktamar diselenggarakan secara daring dan luring dengan melibatkan penggembira. Hal itu setelah melihat situasi pandemi Covid-19 yang terus mereda dan berbagai pembatasan mobilitas maupun aktivitas keramaian perlahan-lahan diperlonggar.

Bak bendungan jebol, euforia muncul di mana-mana. Panitia memperoleh kabar penggembira dari berbagai daerah di Indonesia akan berdatangan di Kota Solo untuk mangayubagya muktamar ke-48. Panitia muktamar menyebut perkiraan jumlah penggembira yang akan datang di Kota Solo mencapai tiga juta orang.

Kedatangan jutaan orang di Kota Solo dalam tiga hari tentu memberikan banyak keuntungan. Keuntungan itu tidak hanya bagi Kota Solo, melainkan juga wilayah sekitar di Soloraya. Roda perekonomian akan berputar kencang, perputaran uang pasti tinggi karena tidak mungkin jutaan penggembira muktamar itu datang tanpa berbelanja, membeli makanan, menginap, membeli oleh-oleh, dan sebagainya.

Menjamu tamu dalam jumlah sebanyak itu adalah tantangan tersendiri. Pertama, dalam hal akomodasi atau tempat tinggal mereka selama di Kota Solo. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo yang dimutakhirkan terakhir pada November 2019, jumlah hotel di Kota Solo hanya 165 unit dengan jumlah kamar 6.937 unit.

Perinciannya, hotel berbintang lima ada tiga dengan jumlah kamar 542 unit. Hotel berbintang empat ada tujuh dengan1.073 kamar. Hotel berbintang tiga ada 17 dengan 1.370 kamar.  Hotel berbintang dua ada17 dengan 1.294 kamar.

Hotel berbintang satu ada delapan dengan 263 kamar, sementara hotel nonbintang ada 100 dengan 2.237 kamar. Ada homestay sebanyak tujuh unit dengan 66 kamar dan akomodasi lainnya enam unit dengan 92 kamar.

Jumlah tersebut tentu saja tidak mampu menampung jutaan orang penggembira yang datang saat muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah. Akibatnya, banyak penggembira yang terpaksa mencari penginapan di wilayah tetangga, bahkan ada yang harus menginap di Kota Jogja.

Banyak pula yang akhirnya ditampung di Asrama Haji Donohudan (di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali), masjid-masjid, gedung sekolah, hingga rumah-rumah warga yang disediakan gratis maupun disewakan.

Tuan Rumah yang Baik

Beruntung Kota Solo memiliki tingkat toleransi lintas iman yang tinggi, terbukti dengan adanya beberapa lembaga di luar persyarikatan Muhammadiyah, bahkan lembaga nonmuslim, yang menyediakan tempat untuk transit atau menginap para penggembira muktamar.

Lembaga nonmuslim yang menyatakan bersedia menampung penggembira muktamar, antara lain, Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan, SMA Pangudi Luhur Santo Yosef, dan SD Kristen Kalam Kudus.

Kedua, tantangan berikutnya dan yang paling penting karena nama baik dan citra Kota Solo dipertaruhkan adalah agenda muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ini bisa menjadi tolok ukur keberhasilan Kota Solo menjadi tuan yang rumah acara yang lebih besar lagi, bahkan mungkin acara kelas dunia dan jujugan para turis internasional.

Sangat penting bagi Kota Solo memberikan impresi sebagai tuan rumah yang baik dalam acara ini. Ada satu titik kecil saja yang bisa merusak impresi itu, efeknya bisa sangat besar bagi masa depan Kota Solo sebagai kota jujugan acara besar maupun wisatawan nasional dan dunia.

Zaman teknologi informasi dengan media sosial yang menyebabkan informasi bisa menyebar semudah mengetukkan jari di layar handphone bisa berdampak baik sekaligus buruk. Sekali impresi buruk itu menyebar, citra yang dibangun dengan susah payah bisa runtuh seketika. Tidak akan ada lagi orang yang mau datang berkunjung atau menggelar acara besar di Kota Solo.

Membangun impresi yang baik itu bukan hal yang mudah, bukan pekerjaan yang bisa dilakukan satu dua pihak. Butuh kerja sama seluruh lapisan masyarakat untuk membuat para tamu penggembira muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah yang datang ke Kota Solo merasa nyaman dan betah lalu suatu saat ingin kembali ke kota ini.

Semua pihak harus bersinergi dan berkolaborasi membuat para penggembira senyaman mungkin sehingga ketika kembali ke daerah asal mereka bisa bercerita kepada tetangga, teman, dan masyarakat di sana mengenai Kota Solo.

Para pedagang makanan ketika melayani para penggembira yang notabene orang luar Kota Solo harus memasang harga yang wajar, jangan ngepruk. Juru parkir harus mengenakan tarif sesuai ketentuan. Pemilik gedung atau rumah yang dipakai menginap penggembira muktamar harsu memberi layanan yang ramah.

Jika semua pihak bisa bersinergi memberikan pelayanan maksimal dan membuat para pengunjung itu nyaman, efeknya akan terasa dalam jangka panjang. Penting untuk menjadi tuan rumah yang baik dengan memuliakan para tamu yang datang untuk tujuan baik.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 19 November 2022. Penulis adalah wartawan Solopos Media Group)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya