SOLOPOS.COM - Puluhan warga Kios Renteng RT 004/RW 003 Karangtengah, Sragen, berdialog dengan legislator saat audiensi terkait relokasi warga Kios Renteng ke pasar terpadu di Aula Serba Guna DPRD Sragen, Senin (3/10/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Puluhan warga kios renteng RT 004/RW 003, Nglangon, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sragen kembali mendatangi Rumah Aspirasi DPRD Sragen, Senin (3/10/2022).

Mereka meminta kejelasan tentang relokasi dan siteplan penempatan warga kios renteng di Pasar Terpadu Nglangon yang masih dalam proses pembangunan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga sebanyak 25 orang itu diterima Ketua Komisi I, Thohar Ahmadi dan Ketua Komisi III, Sugiyarto, di Aula Serba Guna DPRD Sragen. Audiensi itu berlangsung mulai pukul 10.00 WIB.

Hingga pukul 11.30 WIB, warga belum mendapatkan kejelasan soal nasib mereka. Sebenarnya ada pejabat dari Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen yang hadir. Namun, ternyata mereka pun tak bisa memberi jawaban seperti yang diharapkan warga.

Ekspedisi Mudik 2024

Thohar mengakhiri audiensi tersebut dengan berkomitmen menindaklanjuti keinginan warga kios renteng dalam rapat bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Demikian pula Sugiyarto yang berjanji menyelesaikan masalah warga kios renteng tanpa masalah.

Namun, para warga kukuh ingin mendapatkan kejelasan tentang relokasi dan siteplan penempatan mereka di pasar terpadu tersebut.

Baca Juga: Tolak Relokasi, Warga Kios Renteng Sragen Minta Negosiasi

Salah seorang warga kios renteng, Heroe Setyanto, menyampaikan dari tiga kali melayangkan surat permohonan audiensi dengan DPRD, hanya dua kali dikabulkan.

“Dalam sosialisasi yang disampaikan Diskumindag terkait dengan siteplan, warga kios renteng mau dibawa ke mana tidak dijelaskan. Sampai warga memasang baliho. Kami meminta rencana relokasi itu dijelaskan betul. Kapan direlokasi. Bangunan pasar terpadu hampir jadi. Tahu-tahu warga digusur, itu yang membuat warga resah,” katanya.

Perwakilan kuasa hukum warga, Maulana, merasa kecewa dengan audiensi ini karena pertanyaan warga belum mendapatkan jawaban. Dia mengatakan warga tidak mau pulang tanpa hasil lagi.

Akhirnya, Thohar menyampaikan bahwa Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, segera datang supaya aspirasi warga bisa terjawab. Dia meminta waktu untuk menindaklanjuti aspirasi warga semua.

Baca Juga: Keberatan Direlokasi, Warga Kios Renteng Datangi DPRD Sragen

Setelah Sekda datang langsung disuguhi pertanyaan warga yang disampaikan pimpinan audiensi, yakni Thohar Amadi. Sekda mengatakan Pemkab Sragen tengah menata kawasan perkotaan, salah satunya di seputaran Nglangon.

Dia menerangkan Pemkab membangun pasar terpadu untuk mengakomodasi para pedagang di Pasar Nglangon, Pasar Djoko Tingkir, dan warga kios renteng. Tanah yang ditempati warga kios renteng itu merupakan tanah Pemkab Sragen.

“Karangtengah berubah dari desa ke kelurahan pada 1994 didasarkan pada keputusan Gubernur Jawa Tengah. Ketika statusnya menjadi kelurahan otomatis pengelolaannya menjadi wewenang Pemkab Sragen. Kepemilihan tanah itu didukung dengan bukti sertifikat tanah yang ada di BPKPD [Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah]. Jadi kami ini tidak ngawur dalam penataan kota,” jelas Sekda.

Ia menambahkan, proses penataan ini sudah dimulai sejak Diskumindag Sragen sebelumnya. Untuk penjelasan lebih lanjut, kata dia, sudah disampaikan pada audiensi yang pertama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya