SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, WONOGIRI – Musim kemarau mulai berdampak pada lahan pertanian di wilayah Wonogiri.  Sedikitnya 95 hektare sawah di Kecamatan Slogohimo terancam gagal panen atau puso lantaran kurang air.

Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Slogohimo, Saroso, mengatakan pasokan air untuk mengairi lahan pertanian cukup sedikit.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Hingga sekarang, lahan persawahan belum ada yang puso. Namun, jika kondisi ini berlangsung hingga Oktober maka dipastikan sawah di Slogohimo gagal panen,” kata dia kepada , Minggu (17/8/2014).

Menurut Saroso, sebagian para petani telah beralih menanam tanaman palawija seperti jagung, ketela pohon, dan kacang tanah. Sebab, tanaman palawija tidak membutuhkan pasokan air yang cukup banyak.

“Hanya sebagian petani yang menggunakan pompa air. Tergantung apakah ada sumber air di dekat lahan persawahan atau tidak,” papar dia.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dispertan dan TPH) Wonogiri, Safuan, menyatakan hingga Juni, lahan persawahan di enam kecamatan terancam puso seluas 345 hektare.

Keenam kecamatan tersebut yakni Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Purwantoro, Manyaran, Sidoharjo dan Slogohimo.

Para petani yang mengalami gagal panen akan diberi bantuan oleh instansi terkait. Kendati demikian, Safuan enggan membeberkan nominal bantuan bagi petani gagal panen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya