SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanaman cabai (JIBI/Harianjogja/Dok.)

Pertanian Wonogiri, produksi cabai dari para petani di Kecamatan Kismantoro turun karena curah hujan tinggi.

Solopos.com, WONOGIRI — Produksi cabai dari para petani di Kecamatan Kismantoro, Wonogiri, turun karena curah hujan tinggi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Curah hujan yang tinggi mengakibatkan tanaman cabai terserang jamur. Jamur penyerang cabai tersebut tumbuh subur saat curah hujan tinggi.

Ketua Kelompok Tani Subur Makmur Desa Ngroto, Kismantoro, Suratno, mengatakan penyakit jamur tersebut cukup meresahkan petani sebab cabai yang telah terserang jamur akan rusak dan tidak dapat dijual.

“Jadi musim hujan ini cukup mengganggu tanaman cabai. Selain layu juga ada pathek. Awalnya muncul jamur. Kalau sore sudah terkena jamur, pagi harinya akan tamat. Penurunan produksi bisa capai 80 persen,” kata dia kepada Solopos.com, belum lama ini.

Dia mengatakan hasil panen cabai saat cuaca mendukung dapat mencapai lima ton per hektare. Meski produksi menurun, dia mengatakan harga cabai saat ini cukup tinggi. Harga cabai per kilogram dapat mencapai Rp45.000 hingga Rp50.000.

“Harga tinggi dimungkinkan karena curah hujan yang tinggi sehingga stok menurun dan harga naik,” kata dia.

Di sisi lain, dia mengatakan untuk meningkatkan produksi cabai tiap tahunnya perlu cadangan air yang cukup. Seperti diketahui saat ini di wilayah Ngroto tengah dibangun embung yang diprakarsai dan dibiayai Bank Indonesia.

Dia berharap dengan adanya embung tersebut dapat meningkatkan produksi cabai dan membantu pertanian lainnya.   Sementara itu, petugas penyuluh lapangan pertanian wilayah Kismantoro, Kukuh Subekti, mengatakan saat intensitas hujan tinggi, pertumbuhan jamur penyerang cabai atau pathek akan meningkat.

Saat musim penghujan mendung kerap menghalangi sinar matahari. Kondisi lahan pertanian juga menjadi lebih lembap.

“Dalam kondisi itu, jamur mudah berkembang biak. Jamur itu tidak hanya menyerang buah [cabai], tapi bisa menyerang batang dan daun. Tapi yang paling dirasakan petani jika sampai menyerang buah,” kata dia.

Jamur pada cabai akan merusak kualitas cabai meskipun tidak sampai membunuh tanaman secara keseluruhan. “Kebetulan saat ini di Kismantoro banyak yang terkena [pathek],” kata dia.

Menurut Kukuh, cara mengendalikan serangan jamur pada tanaman cabai adalah dengan membuang sumber penyakit. Salah satunya dengan memberikan obat kimia.

Pembasmi jamur atau fungisida dapat disemprotkan pada tanaman cabai. Dia mengatakan ketika ada cabai yang terkena jamur meskipun sedikit harus dipetik dan dimusnahkan agar jamur yang menempel tidak menyebar ke tanaman lain.

“Tapi biasanya hanya dibiarkan sampai rontok sendiri. Meski sudah rontok, sumber penyakitnya masih berada di pohon, bisa menyerang lagi. Harus memutus rantai pertumbuhan jamur,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya