SOLOPOS.COM - Sejumlah petugas dari kecamatan dan BPBD mengecek tanggul saluran irigasi primer Colo timur di Ngowan, Sugihan, Bendosari, Sukoharjo, yang berlubang besar, Rabu (6/5/2015). (JIBI/Solopos/Rudi Hartono)

Saluran Irigasi Primer Colo Timur di Bendosari rusak dengan kondisi berlubang. 

Solopos.com, SUKOHARJO—Tanggul Saluran Irigasi Primer Colo Timur di Ngowan, Sugihan, Bendosari, Sukoharjo, berlubang hingga tembus atau bocor di tiga lokasi dengan diameter 80 cm-100 cm. Akibatnya air di saluran tersebut mengalir melalui lubang hingga menggenangi dan melongsorkan ladang milik warga sekitar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan solopos, Rabu (6/5/2015) di lokasi, Rabu siang, tanggul yang growong terletak di bagian timur sisi dalam dan luar sekitar 50 meter dari jalan kampung. Growong sisi dalam berbentuk lubang. Lubang paling besar terletak di antara dua lubang kecil. Air yang mengalir ke lubang paling besar membentuk pusaran. Lubang diperkirakan berdiameter 1 meter. Kondisi berlubang di sisi luar tanggul lebih parah.

Tanggul berlubang di lokasi itu berdiameter sekitar 1,5 meter. Air dari saluran keluar melalui lubang itu dan mengalir sangat deras menuju utara melalui ladang hingga menutupi sungai kecil di timur tanggul.

Limpasan air menggenangi ladang jati milik Witono, warga Ngowan seluas 1.500 meter persegi. Selain itu derasnya air limpasan juga mengakibatkan ladang di sebelah utara ladang Witono longsor sepanjang 50 meter, lebar 10-20 meter, dan tinggi lebih dari 5 meter.

Wagiman, 45, warga Daplangu, Sugiyan, kali pertama mengetahui tanggul bocor berdiameter besar pada Rabu pukul 07.00 WIB saat mengecek ladangnya. Saat tiba di ladang dia mendapati ladang milik Warsini di dekat ladangnya telah habis akibat longsor.

“Saat itu ladang-ladang di sekitarnya sudah tergenang dan ada aliran air sangat deras. Setelah saya cek ternyata ada tanggul yang growong. Setelah itu saya menginformasikannya ke Bu Warsini. Lalu dia melapor ke pihak kecamatan,” kata Wagiman kepada wartawan.

Menurut dia tanggul berlubang sudah ada sejak Oktober 2014. Kala itu lubang masih kecil tetapi tembus hingga tanggul sisi luar. Hingga peristiwa itu terjadi tidak ada penanganan dari pihak mana pun.

Camat Bendosari, Sumarno, menyampaikan limpasan air dari saluran irigasi berpotensi melongsorkan lebih dari 0,5 hektare (ha) ladang di sisi timur tanggul. Hal itu bisa terjadi jika masalah tanggul tidak segera diatasi. Selain itu tanggul juga bisa jebol. Dia memperkirakan tanggul berlubang akibat adanya rongga-rongga yang dibuat kepiting atau tikus. Semakin lama rongga semakin banyak. Lubang akhirnya growong lantaran dihempas derasnya aliran air di saluran secara terus menerus.

“Pintu air di Dam Colo [Nguter] sudah ditutup sebagian untuk mengurangi volume saluran irigasi ini, agar tidak memperparah tanggul yang growong. Ketinggian air sebelumnya sekitar 3 meter kini menjadi 2,5 meter. Masalah ini harus segera diatasi, kalau tidak tanggul bisa jebol dan akibatnya bisa lebih parah,” tutur Camat.

Kepala Pelaksana BPBD Sukoharjo, Suprapto, mengatakan solusi jangka pendek untuk mengatasi masalah itu dengan pengurugan lubang dengan pasir/tanah dengan sarana kresek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya