SOLOPOS.COM - Seorang petani di Singopuran, Kartasura, Sukoharjo membersihkan sampah yang bertebaran di sawah Minggu (21/1/2018). (Iskandar/JIBI/SOLOPOS)

Petani di Desa Singopuran, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, mengeluhkan banyaknya sampah bertebaran di sawah.

Solopos.com, SUKOHARJO—Sejumlah petani di Desa Singopuran, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, mengeluhkan banyaknya sampah bertebaran di sawah dan saluran irigasi mereka. Hal ini dinilai mengganggu tanaman padi yang tengah mereka tanam.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Setelah sawah sekitar sini [Kartasura] dan bagian hulu saluran irigasi ini banyak yang beralih fungsi menjadi perumahan, sampah di saluran air irigasi semakin banyak,” ujar Ketua Kelompok Tani Subur Makmur, Singopuran, Tarto, 57, ketika ditemui di sela-sela membersihkan sampah di sawahnya, Minggu (21/1/2018). (baca: PERTANIAN SUKOHARJO : Harga Gabah Tembus Rp6.000/Kg, Tengkulak Merajalela)

Menurutnya, sampah yang merepotkan para petani terutama adalah sampah plastik. Sebab sampah jenis ini dinilai sulit hancur sehingga jika masuk ke sawah bakal mengendap serta merusak struktur tanah.

Selain itu, sampah plastik dinilai sering kali mematikan tanaman padi. Demi menghindari dampak buruk itu, para petani harus mengontrol sawah mereka sehingga jika ada plastic bisa segera disingkirkan.

Keberadaan sampah plastik di sawah para petani sering kali karena terbawa arus air saat musim penghujan. Bahkan, dalam satu kali membersihkan, seorang petani kadang mendapat 10 kilogram lebih sampah. Terkait hal tersebut Tarto meminta yang berkompeten mencarikan solusi yang tepat.

Salah seorang petani setempat lainnya, Sido, 53, juga mengeluhkan banyaknya sampah di saluran irigasi. Ketika dia membuka pematang untuk mengairi sawahnya yang akan ditanami padi, sampah dari saluran irigasi banyak yang masuk.

“Sampah di saluran irigasi ini banyak sekali sehingga mengganggu, terutama sampah plastik. Kalau melihat asalnya, sampah-sampah ini datang dari atas [hulu]. Sawah kami ini kan ada di aliran irigasi bagian bawah,” ujarnya.

Sebenarnya, sejumlah petani sudah beberapa kali gotong royong membersihkan saluran irigasi. Namun demikian, ketika sampah diambil, tidak lama kemudian datang lagi kiriman dari hulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya