SOLOPOS.COM - Pekerja sedang memanen padi di sawah di Desa Pringanom, Masaran, Sragen. Lahan pertanian di desa ini sebagian sudah terkena serangan hama wereng. (JIBI/SOLOPOS/Eni Widiastuti)

Pertanian Sragen mendapatkan Rp1 juta untuk memperbaiki irigasi sekitar satu hektare.

Solopos.com, SRAGEN — Petani di Kabupaten Sragen akan kembali menerima bantuan rehabilitasi jaringan irigasi tersier. Mereka bakal menerima Rp1 juta untuk sekitar satu hektare lahan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Total dana rehabilitasi saluran irigasi tahap II mencapai Rp4 miliar untuk 4.000 hektare. Dana tersebut sama dengan dana untuk keperluan serupa yang telah diterima Pemkab beberawa waktu lalu.

Kepala Dinas Pertanian Sragen, Eka Rini M.T.L., mengatakan tahun ini Sragen mendapatkan bantuan rehabilitasi jaringan irigasi tersier seluas 8.000 hektare dengan total anggaran Rp8 miliar dari pemerintah pusat. Bantuan itu diberikan dalam dua tahap masing-masing Rp4 miliar.

Dengan demikian, rehabilitasi jaringan irigasi di lahan 1 hektare memakan anggaran Rp1 juta. “Tahap I dari APBN 2015 senilai Rp4 miliar dan tahap II dari APBN Perubahan 2015 dengan nilai yang sama untuk lahan seluas 4.000 hektare,” katanya kepada Solopos.com, Rabu (20/5/2015).

Eka Rini menambahkan rehabilitasi jaringan irigasi tersier tahap I hingga kini sudah berjalan 90%. Dengan bantuan tersebut diharapkan petani meningkatkan produksi padi di Bumi Sukowati.

Sementara itu, berdasarkan data Dinas Pertanian Sragen, 60% jaringan irigasi di Sragen belum maksimal. Jaringan irigasi bocor di beberapa lokasi. Eka Rini menyebut bantuan rehabilitasi itu sangat dibutuhkan petani.

“Saat ini masih banyak jaringan irigasi yang bocor sehingga air habis di saluran irigasi. Jika diperbaiki, air bisa tersalurkan dengan baik dan bisa meningkatkan produktivitas pertanian,” jelas dia.

Kasi Pengelolaan Air Dinas Pertanian Dinas Pertanian Sragen, Giono, menimpali bantuan itu akan disalurkan kepada 28 kelompok tani di 11 kecamatan se-Sragen. Bantuan ini diberikan kepada kelompok yang pada tahap I belum menerima bantuan tersebut.

Mengenai panjang saluran irigasi yang diperbaiki, dia menjelaskan hal itu berbeda tergantung kebutuhan setiap kelompok. Pihaknya telah menentukan kelompok mana saja yang mendapatkan bantuan. “Pencairannya [kapan] mi juga belum tahu, diperkirakan akhir tahun ini sudah turun,” imbuh dia.

Lebih lanjut, Giono menjelaskan dana Rp1 juta per hektare lahan tersebut khusus digunakan untuk pembangunan jaringan irigasi tersier. Mengenai ukuran dan lebar saluran disesuaikan dengan kondisi sawah. “Pembangunan [jaringan] irigasi ini dikerjakan secara swadaya oleh petani anggota kelompok penerima,” kata dia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya