SOLOPOS.COM - Petani di Desa Pungsari, Kecamatan Plupuh, Dikin, memanen tanaman padi miliknya yang roboh akibat terjangan angin dan hujan, Selasa (3/3/2015). (Abdul Jalil/JIBI/Solopos)

Pertanian Sragen terkena masalah akan angin kencang. Belasan hektare tanaman padi roboh akibat tersapu angin.

Solopos.com, SRAGEN — Belasan hektare tanaman padi di lahan pertanian Kecamatan Plupuh, Sragen roboh akibat angin dan hujan yang menerjang wilayah tersebut, Senin (2/3/2015).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pantauan Solopos.com, Selasa (3/3/2015), tanaman padi di beberapa petak lahan persawahan di areal pertanian Plupuh, Sragen, masih roboh. Sebagian besar tanaman padi tersebut sudah menguning dan berisi bulir-bulir padi.

Seorang petani di Desa Pungsari, Kecamatan Plupuh, Dikin, mengatakan tanaman padi miliknya tumbang setelah diterjang angin dan hujan. Saat ini, dia sedang memanen padi tersebut, karena jika tidak segera dipanen ditakutkan akan membuat busuk tanaman padi itu.

“Langsung kami panen saja, jika tidak segera dipanen bisa membusuk,” katanya saat ditemui Solopos.com di sawahnya, Selasa (3/2/2015).

Dia mengaku beruntung tanaman padi yang roboh sudah siap panen, sehingga petani tidak mengalami kerugian. “Hasil panen kali ini lumayan bagus dibandingkan masa tanam tahun lalu. Prediksi kami hasilnya lebih banyak dibandingkan masa tanam tahun lalu,” ujarnya.

Hal senada juga dikatakan petani lain, Samadi, yang juga warga Pungsari. Dia mengatakan segera memanen tanaman padi miliknya setelah mengetahui tanaman padi tersebut tumbang.

“Ya untungnya sudah masuk masa panen, jadi kami tidak mengalami kerugian. Berbeda jika pada saat tumbang, tanaman padi tesebut belum siap panen, petani pasti akan rugi,” jelas dia.

Sedangkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Plupuh, Parjono mengatakan saat ini lahan persawahan yang ditanami padi tapi belum dipanen hanya 177 hektare dari 3.540 hektare lahan persawahan. Menurut dia, persentase tanaman padi yang roboh relatif kecil.

“Hasil tanaman padi pada masa tanam ini cukup bagus dibandingkan masa tanam tahun sebelumnya. Diprediksi dalam 1 hektare lahan persawahan di Sragen bisa menghasilkan 8,2 hingga 9 ton,” jelasanya saat ditemui Solopos.com di kantornya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya