SOLOPOS.COM - Kalangan petani mengamati tanggul saluran irigasi Dam Colo Timur yang longsor di kawasan Bumiaji, Kecamatan Gondang, Selasa (12/7/2016). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Pertanian Sragen, BBWSBS melarang truk melintas di tanggul saluran irigasi.

Solopos.com, SRAGEN–Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) menegaskan permukaan tanggul saluran irigasi tidak boleh digunakan sebagai akses kendaraan berat seperti truk dump pengangkut tanah uruk.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Anggota staf Operasi dan Pemeliharaan BBWSBS, Samsi, menjelaskan fungsi utama tanggul saluran irigasi adalah penopang aliran air supaya tidak meluber. Permukaan tanggul bukan jalan yang bisa dipakai sebagai akses kendaraan berat seperti truk dump pengangkut tanah uruk.

Ekspedisi Mudik 2024

“Permukaan tanggul itu bukan akses kendaraan. Kalau mau memakai tanggul, harus ada izin atau rekomendasi dari BBWSBS dulu. Saya kurang tahu apakah pemakaian tanggul untuk akses truk dump itu sudah berizin apa belum. Nanti akan kami cek di bagian perizinan. Itu di bagian lain,” kata Samsi saat dihubungi Solopos.com, Rabu (13/7/2016).

Dalam jangka dekat, tim dari BBWSBS akan diterjunkan untuk memantau kondisi terkini saluran irigasi Dam Colo Timur yang berlokasi di Desa Bumiaji, Kecamatan Gondang, Sragen. Tim akan mengecek lokasi longsornya tanggul saluran irigasi itu setelah digunakan sebagai akses kendaraan berat pengangkut material galian C.

”Perawatan saluran irigasi Dam Colo itu sebetulnya kewenangan kami [BBWSBS]. Tapi, kalau kerusakan tanggul itu akibat ulah truk dump, mereka harus tanggung jawab,” tegas Samsi.

Terkait masalah kesulitan air yang dialami petani di Gondang, Sambungmacan dan sebagian wilayah Ngawi, Samsi memastikan bukan semata karena faktor longsornya tanggul. Menurutnya, pasokan air melalui saluran irigasi ke wilayah Gondang dan Sambungmacan memang ditutup dalam sepekan terakhir karena adanya tanggul jebol di wilayah Kroyo, Karangmalang. Jebolnya tanggul sepanjang 15 meter itu terjadi karena debit air cukup tinggi setelah diguyur hujan deras beberapa pekan lalu.

”Aliran air memang dimatikan selama sepekan. Kalau tidak dimatikan, tanggul yang jebol itu tidak bisa diperbaiki. Sekarang perbaikan tanggul sudah selesai. Harusnya hari ini [kemarin] air sudah mengalir kembali,” jelas Samsi.

Terpisah, Kapolsek Gondang, AKP Y. Trisnanto berharap tidak ada gejolak di kalangan petani akibat terhambatnya pasokan air dari Dam Colo Timur itu. Dia berharap BBWSBS bisa mengakomodasi kepentingan petani yang kesulitan mendapat pasokan air.

”Kami berharap petani juga bisa arif dalam mengambil sikap. Kalau mau mendatangi Kantor BBWSBS, emosinya harus bisa dikontrol. Tidak perlu ada demo atau unjuk rasa selama aspirasi bisa disampaikan dengan cara baik-baik,” papar Kapolsek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya