SOLOPOS.COM - Waduk Kedungombo (Solopos-Dok.)

Solopos.com, SRAGEN – Memasuki musim tanam (MT) I, pintu Waduk Kedungombo (WKO) dibuka setelah banyak permintaan air untuk pengairan sawah dari petani.

Salah seorang petugas pintu air WKO, Paimin, mengatakan saat ini volume air waduk masih di atas 5 juta meter kubik dengan elevasi sekitar 85 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Paimin memprediksi air waduk akan terus mengalami penyusutan, mengingat saat ini baru memasuki awal musim penghujan sedangkan permintaan petani untuk pengairan lahan pertanian semakin banyak.

“Setahu saya, pada pertengahan tahun ini sekitar bulan Mei, elevansi mencapai 90 mdpl. Saat ini, memasuki awal penghujan namun karena banyak permintaan [pengairan] dari petani di Grobogan, Demak, Kudus dan Pati, air waduk berkurang lagi,” Paimin saat dijumpai di sekitar WKO, Selasa (2/12/2014).

Paimin mengatakan waduk yang berada di wilayah tiga kabupaten, yakni Sragen, Boyolali, dan Grobogan itu saat ini pintu airnya dibuka sekitar 55 meter kubik perdetik untuk persiapan menghadapi MT I.

Pantauan di lokasi, penyusutan air WKO banyak dimanfaatkan warga sekitar waduk. Seperti yang dilakukan warga Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, yang memanfaatkan lahan pasang surut di WKO untuk bertanam palawija seperti jagung atau bahkan hingga menanam padi.

Salah seorang warga Ngargotirto yang juga petani keramba ikan, Rosyid, 28, menyampaikan sudah beberapa bulan terakhir menyaksikan banyak petani yang memanfaatkan lahan pasang surut di kawasan WKO.

Menurut dia, sebagian besar petani memanfaatkan lahan untuk menanam jagung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya