SOLOPOS.COM - Seorang petani memetik cabai rawit di lahan yang digarapnya di Dusun Pondok 2 Wonolelo. Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Selasa (22/8/2017). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Pertanian Sleman, harga cabai rawit terpuruk

Harianjogja.com, SLEMAN — Harga cabai rawit anjlok. Petani mengeluh tidak menuai untung dari hasil panenan kali ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pujiatun, salah satu petani cabai di Dusun Pondok 2 Wonolelo, Widodomartani, Ngemplak, Sleman, mengatakan harga jual cabai rawit terakhir pada Senin (21/8/2017) malam hanya mencapai Rp7.500 per kilogram (kg). Harga tersebut jauh berbeda dengan harga pada awal Juli lalu, di mana saat panen pertama ia bisa menjual sampai Rp33.500 per kg.

Ekspedisi Mudik 2024

“Ini saya sudah panenan ke-10. Panenan pertama sempat ngalami harga tinggi Rp33.500, sekarang habis pitulasan [17 Agustus] kok malah semakin turun,” katanya saat ditemui Harianjogja.com di areal pertanian cabai rawit yang sedang digarapnya, Selasa (22/8/2017) pagi.

Selama musim tanam cabai ini, ia mengalami harga jual terendah saat malam 17 Agustus lalu. Saat itu, hasil panenannya hanya dihargai Rp6.500 per kg di pasar lelang cabai. Ia menghitung, jika harga jual di bawah Rp10.000, petani sama sekali tidak menuai untung. Ia pun mengeluh harga yang dipatok saat ini sangat rendah dan jauh dari angka keuntungan petani.

Idealnya, kata Pujiatun, petani cabai rawit akan mengalami untung saat menjual panenannya di atas Rp10.000 per kg.

“Paling enggak Rp20.000 lah masalahnya yang besar itu untuk ongkos tenaganya,” kata perempuan asal Pondok 2 Wonolelo tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya