SOLOPOS.COM - Perburuan hama tikus di Jombang, Selasa (31/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Pertanian Sleman, Plambongan rugi lantaran serangan tikus.

Harianjogja.com, SLEMAN — Hama tikus menyerang area pertanian padi seluas 17 hektare di Dusun Plambongan, Banyurejo, Tempel. Akibat serangan tersebut, para petani merugi karena gagal panen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dukuh Plambongan Sujatno menjelaskan serangan hama tikus mengakibatkan hasil panen padi musim ini tidak maksimal. Satu hektare lahan pertanian hanya menghasilkan maksimal empat kuintal. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dibanding panen normal rata-rata delapan kuintal per hektare.

“Satu hektar panen hasilnya tidak sampai separuhnya. Kualitasnya juga tidak bagus, akhirnya dibuat pakan ternak oleh petani,” kata Sujatno, Senin (25/7/2016).

Dia menjelaskan petani berupaya menangani serangan hama tikus tersebut secara konvensional. Petani bahkan menutup semua lubang-lubang yang menjadi sarang tikus-tikus tersebut. Sayangnya, upaya tersebut tidak mampu mengatasi serangan hama tersebut.

“Kami sudah lakukan gropyokan, tidak berhasil. Kami juga sudah menjaga sanitasi lingkungan untuk menghalau serangan tikus. Tapi semuanya tidak mampu mengatasinya,” keluh dia.

Dia menduga lubang-lubang yang bertebaran di sekitar area persawahan selama ini hanya menjadi tempat tinggal sementara. Transit. Terbukti, ketika lubang-lubang yang menjadi jalur tikus itu ditutup petani, serangan hewan liar tersebut tetap saja terjadi.

“Kami kesulitan menemukan sarang utama tikus-tikus itu. Saat lubang-lubang yang kami duga sebagai sarang tikus ditutup, tapi tikus-tikus yang menyerang padi masih tetap ada,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya