SOLOPOS.COM - Kondisi lahan pertanian di Ambarketawang Gamping, Selasa (19/9/2017) mengalami keretakan akibat kekurangan pasokan air selama musim kemarau ini. (Abdul Hamid Razak/JIBI/Harian Jogja)

Pertanian Sleman, sebagian wilayah mengalami kekeringan.

Harianjogja.com, SLEMAN — Sebanyak 15 hektare lahan pertanian kekurangan pasokan air selama kemarau ini. Lokasinya tersebar di tiga kecamatan.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Sleman, Rofiq Andriyanto mengatakan ketiga kecamatan yang mengalami kekeringan meliputi Godean, Gamping dan Ngaglik.

Ekspedisi Mudik 2024

“Selain musim kemarau, kekurangan air di sektor pertanian kekeringan juga dikarenakan ada faktor eksternal,” katanya kepada Harianjogja.com, Selasa (19/9/2017).

Menurut Kasi Produksi Bidang Tanaman Pangan Distan Sleman Sumarno, ke 15 area pertanian terutama padi yang kekurangan pasokan air. Di Sleman wilayah Timur kasus kekeringan terjadi di Desa Sidorejo, dan Sidomulyo Godean.

“Di Godean luas lahan pertanian yang kekurangan air 3 hektare. Sementara di Ambarketawang Gamping tercatat 4 hektare,” jelasnya.

Lahan pertanian di kawasan tersebut sangat tandus. Bahkan hampir semua tanah mengalami keretakan. Padahal, tanaman padi yang ditanam baru berumur sekitar sebulan. Warnanya masih hijau.

“Kalau masih teraliri air, masih bisa berkembang. Jadi belum gagal panen,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya