SOLOPOS.COM - Penyortiran buah kelengkeng hasil panen di Bandungan, Kabupaten Semarang, Jateng, Rabu (21/12/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Pertanian Kabupaten Semarang tak mampu memenuhi kebutuhan kelengkeng meskipun Bandungan dikenal luas sebagai penghasil buah itu.

Semarangpos.com, SEMARANG — Sejumlah pedagang buah di Pasar Bandungan, Kabupaten Semarang terpaksa mengimpor kelengkeng dari Thailand karena belum tersedianya kelengkeng lokal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau menunggu kelengkeng lokal panen, setahun hanya sekali dan stoknya tidak bisa diprediksi. Jadi saya membeli kelengkeng impor,” aku Sinta, salah seorang pedagang buah di Bandungan, Kabupaten Semarang, Rabu (8/2/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Sinta yang sudah 20 tahun berdagang buah di Pasar Bandungan itu mengatakan bahwa tidak ada perbedaan harga dan kualitas antara kelengkeng produk impor dengan lokal. Ia bahkan mengaku bukan hanya menjual dagangannya di daerah sendiri tetapi juga ke luar pulau, seperti Kalimantan, dan Sumatra serta luar negeri di antaranya Belanda, Jepang, dan Tiongkok.

Dia mengakui selalu menjaga kualitas barang dagangannya agar tidak kehilangan pembeli. “Saya lebih memilih menjual dengan harga yang sedikit mahal namun buahnya masih segar, daripada harga murah namun buahnya stok lama yang hampir busuk,” katanya.

Pedagang lain, Tina, mengaku saat ini mendatangkan kelengkeng dari luar negeri karena kelengkeng hasil pertanian Jateng belum memasuki masa panen. “Di sini kami menjual kelengkeng, jeruk, apel, pir, anggur, buah naga, dan manggis. Di samping kelengkeng, kami biasanya juga mengimpor buah jeruk dari China,” akunya lebih lanjut.

Tina mengatakan bahwa harga kelengkeng di pasaran saat ini sedang meningkat. Harga kelengkeng ukuran kecil yang dalam kondisi normal antara Rp18.000/kg-20.000/kg kini naik menjadi Rp25.000/kg. Sedangkan, kelengkeng berukuran besar dari Rp28.000/kg naik menjadi Rp30.000/kg-35.000/kg.

Sebagaimana Sinta, Tina juga mengklaim pembeli buah yang dijual di Pasar Bandungan bukan hanya dari area Kota Semarang, tetapi juga dari Jepara, Jakarta, Malang, bahkan wisatawan dari Belanda yang kebetulan berkunjung ke Bandungan. Buah impor terpaksa ditawarkannya kepada wisatawan karena insan pertanian Jateng tak mampu memenuhi kebutuhan konsumen.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya