Pertanian Nganjuk yakni terkait alokasi pupuk turun.
Madiunpos.com, NGANJUK — Alokasi pupuk bersubsidi untuk petani di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, untuk musim tanam 2017 turun dibandingkan tahun sebelumnya.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
“Alokasi pupuk di Nganjuk memang turun. Misalnya, untuk urea dari semula 44.000 ton, menjadi sekitar 36.000 ton,” kata Kepala Bidang Bina Usaha dan Penyuluhan Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Nganjuk Abdul Gofur di Nganjuk, Jumat (3/2/2017).
Untuk jenis ZA pada 2017 kuota pupuknya adalah 26.341 ton, SP36 7.060 ton, Phonska 27.838 ton, dan organik 14.034 ton. Gofur menambahkan pengurangan itu bukan hanya terjadi di Kabupaten Nganjuk, melainkan secara nasional.
Ia memperkirakan dengan kuota pupuk yang sudah ada saat ini, dimungkinkan mencukupi kebutuhan pupuk di Kabupaten Nganjuk. Saat ini, ungkapnya, luas lahan pertanian di wilayah setempat sekitar 100.000 hektare yang merupakan lahan sawah.
Gofur menguraikan Kabupaten Nganjuk termasuk daerah penyangga atau lumbung pangan nasional, dengan produksi gabah melimpah.
Dia mengemukakan jika petani di 2017 melakukan tanam hingga empat kali serta lahan pertaniannya juga semakin luas, alokasi pupuk yang ada menjadi minus.
Nantinya, lanjut dia, dinas pertanian akan melakukan evaluasi lagi terkait dengan kuota tersebut hingga Mei 2017. Jika kurang, dinas pertanian akan mengusulkan penambahan pupuk lagi.
“Pengurangan itu dievaluasi sampai Mei-Juni 2017. Nanti kami bisa mengusulkan kembali. Untuk sementara, stoknya mencukupi,” ujarnya.
Terkait dengan produksi gabah di Kabupaten Nganjuk, Abdul mengatakan dari luas lahan yang ada, semuanya bisa menghasilkan padi dengan baik. Pada 2017, ditargetkan 90.000 hektare bisa ditanami semua.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
