SOLOPOS.COM - Ladang jagung di kawasan Perhutani Madiun, Senin (8/2/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Pertanian Madiun yang membudidayakan tanaman jagung di kawasan Perhutani Madiun dirusak ratusan kera.

Madiunpos.com, MADIUN — Ratusan kera ekor panjang menyerang pesanggem jagung yang dikelola warga di lahan milik Perhutani Madiun. Ratusan kera ekor panjang itu merusak tanaman jagung siap panen yang ditanam warga di sela-sela pohon berkayu keras milik Perhutani tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Petugas Kelompok Pengelolaan Hutan (KPH) Madiun, Nur Cahyo, 36, mengatakan kera ekor panjang sering menyerang ladang jagung milik warga. Kera ini biasanya merusak tanaman jagung dan memakan jagung yang akan dipenen warga.

Serangan kera ekor panjang ini membuat warga sering kali merugi karena gagal panen. Ladang di hutan milik Perhutani Madiun ini seluas 22 ha. Dalam sehari, kera-kera ekor panjang itu bisa dua kali menyerang pesanggem jagung itu, yakni pada pukul 10.00 WIB dan pukul 14.00 WIB.

“Saat mau panen seperti ini, biasanya kera ekor panjang itu mulai menyerang ladang jagung. Jumlah mereka ratusan,” jelas dia saat berbincang dengan Madiunpos.com di Posko KPH Madiun, Senin (8/2/2016) siang.

Cahyo mengatakan kera ekor panjang itu merusak dan mengambil jagung di ladang warga karena buah-buahan atau makanan yang ada di dalam hutan menipis. Akibat krisis bahan pangan itulah ratusan kera ini terpaksa mencari makan di luar hutan.

“Sebenarnya pohon buah-buahan yang ada di dalam hutan masih banyak, tetapi saat ini diperkirakan buah belum masak sehingga belum bisa dimakan,” terang Cahyo.

Bukan Penghuni Asli
Lebih lanjut, Cahyo menyampaikan sebenarnya kera ekor panjang ini bukan hewan penghuni hutan milik Perhutani di Kecamatan Dagangan. Ratusan kera ini awalnya memiliki habitat di hutan Gunung Lawu, baru setahun yang lalu mereka pindah tempat ke hutan Perhutani Madiun.

Untuk mengusir kera dari ladang jagung, kata Cahyo, ada teknik efektif yang digunakan warga, yakni dengan memakai meriam bambu. Saat ratusan kera menyerang, warga pengelola pesanggem jagung biasanya menggunakan meriam bambu guna membikin suara bising yang membuat kera-kera takut dam lari.

“Tanaman jagung di Perhutani sini harus dijaga setiap hari, kalau tidak dijaga ya habis dan rusak,” terang dia.

Petani jagung di kawasan Perhutani, Slamet, mengakui akhir-akhir ini kera ekor panjang sering merusak tanaman jagung miliknya. Dia rutin melakukan penjagaan, khususnya saat pagi sampai siang. “Serangan kera ini sangat mengganggu kami, tetapi mau bagaimana lagi. Kera itu juga butuh makan,” kata dia.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya