SOLOPOS.COM - Kelompok Tani Ngudi Makmur, Dusun Ngento Desa Pengasih Kecamatan Pengasih menggelar tradisi wiwitan panen padi di kawasan Bulak Ngento, Desa Pengasih, Kecamatan Pengasih, Kulonprogo, Minggu (20/3/2016). Puluhan bregada tampak melakukan kirab sambil membawa berbagai persembahan seperti nasi tumpeng serta berbagai hasil bumi lainnya.(Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Pertanian Kulonprogo  terus ditingkatkan produksinya

Harianjogja.com, KULONPROGO-Koordinator Laboratorium Keamanan Pangan dari Dinas Pertanian DIY, Paryoto mengimbau petani rajin berkonsultasi dengan petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), terlebih jika terjadi permasalahan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bukan hanya soal hama, melainkan bisa juga mengenai irigasi dan pupuk. Harapannya, permasalahan yang dihadapi petani bisa segera teratasi dan ditindaklanjuti.

Paryoto lalu menyarankan petani lebih banyak menggunakan pupuk organik. Menurutnya, pupuk organik bisa membuat tanah menyimpan air dengan lebih baik sehingga mengurangi kemungkinan kekeringan pada musim kemarau. Pupuk organik juga dikatakan mampu meminimalkan ancaman serangan hama.

“Petani juga harus memperhatikan jarak tanam karena anakan padi bisa tumbuh sampai 60 batang,” ucapnya menambahkan, Minggu (20/3/2016)

Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo pun juga berharap petani bisa beralih sepenuhnya ke pupuk organik secara bertahap. Dia menjelaskan, kandungan kimia dalam tanaman bisa ikut terbawa bersama hasil panen dan tidak akan hilang 100 persen meski sudah dimasak. Kandungan kimia yang terkonsumsi tentu tidak baik bagi kesehatan tubuh.

“Semoga hasil panen berikutnya semakin baik sehingga petani semakin makmur,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya