SOLOPOS.COM - Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo [paling kanan] berbincang dengan warga usai menanam pohon kelengkeng di Dusun II, Desa Bugel, Kecamatan Panjatan, Kulonprogo, Selasa (23/8/2016). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Pertanian Kulonprogo kini juga memanfaatkan lahan pesisir.

Harianjogja.com, KULONPROGO — Budidaya tanaman kelengkeng coba dikembangkan oleh Kelompok Tani Gisik Pranaji di Dusun II, Desa Bugel, Kecamatan Panjatan, Kulonprogo. Penanaman perdana dilakukan di lahan tegalan setempat pada Selasa (23/8/2016) pagi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Kelompok Tani Gisik Pranaji, Sukarman mengatakan, selama ini para petani telah terbiasa menanam holtikultura seperti melon, semangka, cabai, dan berbagai jenis sayuran lain. Mereka kemudian termotivasi membudidayakan kelengkeng setelah melihat hasil panen buah tersebut di Desa Tawangsari, Kecamatan Pengasih, beberapa waktu lalu. Sukarman berharap, kelengkeng bisa meningkatkan kesejahteraan petani di kelompoknya.

Total luas lahan yang ditanami pohon kelengkeng rencananya mencapai 30 hektare (ha). Namun, baru 10 ha yang bisa digunakan dengan bibit sebanyak 200 batang per ha. Hal itu karena 20 ha lainnya belum dilengkapi fasilitas infrastruktur pendukung, seperti sumur dan pipa untuk memenuhi kebutuhan pengairan.

“Setiap satu ha butuh 125 batang pralon dan dua sumur,” kata Sukarman.

Sukarman kemudian berharap Pemkab Kulonprogo dapat memberikan bantuan untuk membuat sumur dan jaringan irigasi. Bukan hanya untuk budi daya kelengkeng, melainkan seluruh lahan milik Kelompok Tani Gisik Pranaji seluar sekitar 120 ha. Petani juga menginginkan bantuan hewan ternak agar kotorannya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pupuk organik yang bakal meningkat signifikan paska penanaman kelengkeng.

Seremonial penanaman bibit kelengkeng dilakukan pertama kali oleh Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo. Langkah serupa kemudian dilaksanakan sejumlah perwakilan instansi terkait, mulai dari Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) hingga Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (KP4K) Kabupaten Kulonprogo hingga Koramil Panjatan.

Hasto memaparkan, budidaya kelengkeng belum begitu populer di Kulonprogo, terlebih di wilayah pesisir seperti Bugel. Dia pun berharap upaya yang dirintis Kelompok Tani Gisik Pranaji dapat berbuah manis layaknya buah-buahan lain sebelumnya.
“Gerakan penanaman sumber makanan termasuk upaya mewujudkan ketahanan pangan. Ini harus digalakkan sebagai bentuk kemandirian di bidang pangan,” ujar Hasto.

Terkait kebutuhan infrastruktur pendukung pertanian, Hasto meminta petani mengajukan proposal bantuan kepada instansi terkait. Proposal tersebut bakal ditindaklanjuti melalui berbagai program, baik dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun dana Corporate Social Responsibility (CSR).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya