SOLOPOS.COM - kakao (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Pertanian Kulonprogo berupa kakao terus dikembangkan.

Harianjogja.com, KULONPROGO — Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo mengakui belum optimalnya pengelolaan komoditas kakao di Kulonprogo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Bambang Tri Budi mengungkapkan, saat ini petani kakao masih menjual kakao dalam bentuk curah. Akibatnya, petani mendapatkan harga jual yang murah. Secara bertahap, jajarannya akan melakukan pengelolaan komoditas kakao dari hulu ke hilir, agar kakao milik petani bisa memiliki nilai tambah.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami akan melakukan pendampingan kepada petani kakao, supaya merawat tanaman tersebut dengan serius. Pada tahun ini kami melakukan pemetaan kawasan kakao, memperbaiki tegakan kakao,” imbuh Bambang, Selasa (13/6/2017).

Ia menjelaskan, tanaman perkebunan yang dikembangkan masyarakat pada saat ini masih heterogen. Beberapa di antaranya tanaman kelengkeng, rambutan, mangga, durian, kakao dan komoditas lain. Akibatnya, tanaman tidak dapat berkembang dengan baik. Dengan hasil panen tidak optimal.

Sehingga Dinas mengimbau kepada petani untuk menentukan skala prioritas tanaman. Seandainya petani memprioritaskan kakao dan durian, tanaman lain yang ada bisa ditebang, agar tanaman prioritas bisa tumbuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya