SOLOPOS.COM - Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) musiman tampak berjualan durian dengan menempati trotoar di samping SD Negeri 4 Wates, Kulonprogo, Senin (15/2/2016). (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)

Pertanian Kulonprogo mengenai bibit unggul durian promasan.

Harianjogja.com, KULONPROGO — Pemerintah Kabupaten Kulonprogo mendaftarkan varietas bibit unggul durian promasan ke tingkat nasional. Sedianya rencana ini dilakukan untuk menyusul varietas durian menoreh kuning, yang terlebih dahulu sudah dipatenkan sebagai varietas unggul Kulonprogo pada 2013 lalu. Selain varietas bawang merah Srikayangan sejak September 2016 lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Eko Purwanto mengatakan, durian promasan merupakan durian khas dari Banjaroya, Kalibawang. Tanaman induk berada di Dusun Promasan, dan belum terdaftar sebagai bibit unggul Kulonprogo, di Kementerian Pertanian. Dari segi bentuk, durian Promasan ini tidak jauh berbeda dengan durian Banjaroya pada umumnya, namun dinilai memiliki rasa yang khas.

“Keunggulannya masih diidentifikasi oleh balai benih,” kata dia, pekan lalu

Purwanto mengungkapkan, di Kulonprogo, sejumlah titik yang menjadi lokasi pengembangan varietas bibit unggul durian, ada di Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang berada di atas lahan seluas 30 Hektare, 30 Hektare di Kecamatan Samigaluh, dan 35 Hektare di Kecamatan Girimulyo, tepatnya sekitar Embung Kleco. Hasil produksi durian bumi menoreh pada umumnya banyak yang dibeli oleh masyarakat luar Kulonprogo, karena hobi mereka mengonsumsi durian, dan harga cenderung tinggi.

Ia berharap, setelah varietas tersebut terdaftar dan jadi keunggulan wilayah, tentunya bisa dikembangkan oleh masyarakat luas. Terlebih ia menyebut, teknik perawatan durian ini tidak jauh berbeda dengan durian Kulonprogo pada umumnya. Sejauh ini, durian yang panen sekali dalam setahun di Kulonprogo mencapai 42.942 Kuintal, berasal dari 66.442 batang pohon. Atau dengan tingkat produktivitas 64,4 Kilogram per batang.

Ketua Kelompok Tani Sido Maju Banjaroya, Sumiyono mengatakan, durian di Banjaroya juga dikembangkan di sekitar Embung Tonogoro, sebanyak 3.000 batang pohon. Ditanam bersamaan dengan tanaman kelengkeng dan tanaman sela lainnya. Petani di sana memperkirakan hasil panen durian dapat memberikan hasil yang baik bagi petani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya